Simak! 6 Tipe Eating Disorder yang Bisa Menyerang Perempuan di Semua Umur

Anna Maria Anggita - Sabtu, 22 Mei 2021
Ilustrasi eating disorder
Ilustrasi eating disorder classlifestyle.com

 

Parapuan.co - Kawan Puan, pasti kamu pernah mendengar istilah eating disorder, kan?

Mungkin sepintas eating disorder hanya gangguan makan biasa. Padahal itu salah total, sebab eating disorder merupakan kumpulan kondisi psikologis yang menyebabkan kebiasaan makan tidak sehat.

Mengutip dari Healthline, orang yang terkena eating disorder adalah akibat dari obsesi pada makanan, berat badan, serta bentuk tubuh.

Baca Juga: Sering Alami Migrain saat Menstruasi? Coba Atasi dengan Cara Ini yuk!

Perlu diketahui bahwa gangguan makan ini bisa menyerang semua orang, namun lebih sering terjadi pada remaja dan perempuan muda.

Di mana orang yang terkena eating disorder itu memerlukan intervensi ahli medis dan psikologi.

Sebab, jika sudah parah dan tidak segera ditangani, gangguan makan dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Masih dari sumber yang sama, ternyata eating disorder terdiri dari berbagai tipe. Yuk, simak apa saja tipe eating disorder:

1. Anorexia nervosa

Anorexia nervosa merupakan gangguan makan yang paling terkenal di masyarakat luas.

Umumnya berkembang selama masa remaja atau dewasa muda dan cenderung memengaruhi lebih banyak perempuan daripada laki-laki.

Orang dengan anoreksia umumnya menganggap diri mereka kelebihan berat badan, meskipun nyatanya sangat kurus. 

Mereka cenderung memonitor berat badan terus-menerus, menghindari jenis makanan tertentu, dan sangat membatasi kalori.

Gejala umum anorexia nervosa yakni:

  • menjadi sangat kurus dibandingkan orang dengan usia dan tinggi yang sama
  • membatasi asupan makanan
  • ketakutan akan kenaikan berat badan
  • enggan mempertahankan berat badan yang sehat
  • pengaruh berat berat badan atau bentuk tubuh yang dirasakan sebagai harga diri
  • citra tubuh yang terdistorsi, termasuk penolakan menjadi sangat kurus.

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania