Suka Mencium Bau Bayi? Ternyata Ini Penyebab Bau Bayi Begitu Adiktif

Arintya - Jumat, 21 Mei 2021
ilustrasi bau bayi
ilustrasi bau bayi staticnak1983

Parapuan.co – Pada Jumat (21/5/2021) Jennifer Bachdim mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan momennya bersama Kiyoji Kaynen Bachdim, anak ketiganya.

Pada caption foto tersebut, ia menyebutkan bahwa bau bayi merupakan salah satu bau terbaik di dunia.

Ia bahkan mengaku kalau selalu menciumi anak ketiganya itu setiap saat.

Baca Juga: Belajar Tenang dari Jennifer Bachdim, Akui Tak Pernah Marah pada Anak-anaknya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jennifer Bachdim (@jenniferbachdim)

Just can’t get enough of you @kiyojikaynenbachdim. Baby smell is the best ever!! Agree ?? #teamBachdim #babysmell,” tulisnya pada caption.

Kawan Puan, kira-kira kenapa ya bau bayi begitu adiktif, sehingga kita sebagai orang dewasa tak henti ingin mencium aroma ini?

Melansir dari Smithsonian Magazine, bau bayi ini mampu meningkatkan produksi dopamin pada orang dewasa.

Fakta tersebut ditemukan setelah mereka melakukan sebuah penelitian dengan cara meminta sejumlah orang tua mencium piyama yang telah dipakai seorang bayi.

Meningkatnya dopamin pada orang tua ini mirip ketika mereka mencicipi makanan yang telah lama diidam-idamkan.

Selain itu, meningkatnya dopamin dalam tubuh ini juga mirip seperti ketika seseorang mengonsumsi obat-obatan, seperti yang dilansir dari laman Mother.ly.

Sehingga menyebabkan efek adiktif dan membuat seseorang ingin terus-terusan mencium bau bayi ini.

Baca Juga: Kapan Bayi Bisa Dititipkan di Daycare dan Apa yang Harus Diperhatikan?

Kawan Puan, ternyata penelitian tentang bau bayi ini juga dilakukan pada orang dewasa khususnya perempuan lo!

Hasilnya kurang lebih sama, hanya saja efek meningkatnya dopamin dalam tubuh ini tak setinggi ketika seseorang sudah menjadi orang tua.

Selain adiktif, ternyata bau bayi ini juga berpengaruh dalam menciptakan naluri ibu untuk mengasihi anaknya.

“Hasil ini menunjukkan bahwa bau bayi baru lahir tidak diragukan lagi berperan dalam pengembangan respons motivasi dan emosional antara ibu dan anak sehingga mampu memunculkan naluri ibu seperti menyusui dan perlindungan," kata Johannes Frasnelli, seorang peneliti di Universitas Montreal Departemen Psikologi.

Baca Juga: Wah, Perubahan Suasana Hati Ibu Setelah Melahirkan Bisa Membuat Bayi Stres

Nah ikatan antara ibu dan anak ini penting sekali lo Kawan Puan!

Sebab akan mempengaruhi kelangsungan hidup anak sejak ia lahir ke dunia hingga tumbuh dewasa.

Wah ternyata bau bayi memiliki manfaat yang begitu besar ya, Kawan Puan!

Baik bagi bayi maupun ibu serta hubungan keduanya.

Kalau Kawan Puan sendiri bagaimana? Apakah menyukai bau bayi juga? (*)

Sumber: Motherly
Penulis:
Editor: Arintya