Cinta Bukan Luka, Ini Jenis Tindakan Kekerasan dalam Relasi Pacaran

Ericha Fernanda - Senin, 26 April 2021
Ilustrasi kekerasan.
Ilustrasi kekerasan. freepik.com

 

Parapuan.co - Tak ada satu pun tindakan kekerasan itu merupakan hal benar yang dilakukan ya, Kawan Puan.

Tak peduli siapa yang memulai pertengkaran terlebih dahulu.

Tapi kalau sudah bermain dengan kekerasan, baik fisik, kata, emosional, psikis, kita perlu nyalakan alarm waspada, terutama saat pacaran.

 

Kekerasan dalam pacaran adalah tindakan agresif dan kasar yang digunakan oleh satu orang dalam suatu hubungan untuk mendapatkan kekuasaan dan kendali atas orang lain.

Baca Juga: Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat Selama Pandemi, Ini Dampaknya Bagi Penyintas

Kekerasan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk kekerasan fisik, ancaman, paksaan, intimidasi, isolasi, pelecehan emosional, seksual, dan ekonomi.

Melansir laman Washington University in St. Louis, mencintai seseorang tidak berarti kamu tidak pernah bisa berkata ‘tidak’ pada hal yang tidak kamu inginkan dari pasanganmu.

Tidak peduli jenis hubungan apa yang kamu miliki, jika kamu dipaksa untuk berhubungan seks padahal kamu tidak menghendakinya, itu adalah pemerkosaan.

Jika kamu dihina atau dipaksa dengan beragam cara untuk melakukan hubungan seksual, itu termasuk pelecehan seksual.

Secara umum, di masyarakat masih cenderung menganggap biasa perilaku kekerasan dalam pacaran ini.

Sementara itu, perspektif korban jika melaporkan akan menerima sanksi sosial seperti rasa malu dan pernyataan orang lain yang menyalahkannya membuatnya enggan untuk membuka suara.

Padahal, dengan melaporkan kekerasan dalam pacaran pada lembaga terkait dapat membuat korban menerima jaminan hukum dan membantunya keluar dari lingkaran kekerasan itu.

Berikut ini pelaku kekerasan yang sering terjadi dalam pacaran, antara lain:

Kritik dan serangan verbal. Menyebut nama yang tidak pantas, menuduh, mengumpat, menuduh, dan mempermalukan.

Ancaman. Secara teratur mengancam untuk pergi atau putus, mengancam untuk menyakiti, mengancam untuk bunuh diri, atau menempatkan pekerjaan dan hal lain yang penting bagi kamu dalam risiko.

Baca Juga: Badan Gemukan Saat Punya Pacar? Ini 4 Penyebab Berat Badan Naik Ketika Tak 'Jomblo'

Pelecehan emosional. Memanipulasi kamu dengan kebohongan atau kontradiksi, meninggalkan kamu di tempat berbahaya, mengingkari janji, dan membuat kamu merasa bodoh atau paling buruk.

Menguntit. Mengikuti aktivitasmu dan sangat posesif, menelpon dan mengirim pesan teks secara konstan, dan memata-matai berulang kali.

Kekerasan fisik. Tindakan kekerasan seperti memukul, menarik rambut dengan keras, menendang, mendorong hingga jatuh, menampar, dan menahanmu untuk mencegah kepergianmu.

Kontrol ekonomi. Mengganggu pekerjaanmu dan tidak membiarkanmu bekerja, merusak kartu kredit, menggunakan kartu kredit tanpa seizinmu, dan memaksa kamu melakukan tindakan ilegal demi uang.

Isolasi. Mencegah atau mempersulit kamu bertemu teman atau kerabat, tidak mengizinkanmu mengakses transportasi, dan mengaturmu ke mana kamu bisa pergi atau tidak.

 

Kamu Memiliki Hak Atas Diri Sendiri

Untuk kamu yang sedang mengalami kekerasan dalam pacaran, jangan menyalahkan diri sendiri.

Baca Juga: Begini Tanda-Tanda Pelecehan Emosional, Tanpa Sadar Sering Kamu Alami

Pikirkan tentang keselamatan kamu, cari bantuan keluarga, teman, atau penyedia layanan kesehatan.

Jika kamu ingin meninggalkan hubungan, pertimbangkan segala sesuatu yang kamu perlukan agar berhasil melakukannya.

Kamu harus jujur dengan diri sendiri bahwa kehidupan tidak memerlukan orang-orang yang beracun.

Pasangan kamu tidak akan melakukan kekerasan bagaimanapun bentuknya jika ia mencintaimu.

Jika kekerasan itu berulang kali, kamu bisa melaporkannya kepada penyedia layanan terkait untuk memperoleh payung hukum.

Hak atas dirimu adalah kamu sendiri, tidak ada orang lain yang bisa menjangkaumu tanpa izinmu.(*)

Baca Juga: Begini Tanda-Tanda Pelecehan Emosional, Tanpa Sadar Sering Kamu Alami

Sumber: Washington University in St. Louis
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami