Tips Menabung Bagi Pekerja Pemula, Salah Satunya Atur Alokasi Gaji

Anna Maria Anggita - Jumat, 9 April 2021
Tips menabung bagi para pekerja muda
Tips menabung bagi para pekerja muda pixabay.com/annca

Parapuan - Kawan Puan, tentunya kita semua sudah tahu kalau menabung itu merupakan aktivitas yang sangat penting.

Tabungan yang dihasilkan pun bisa menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan loh.

Namun sayangnya, para pekerja muda seringkali kurang bijak dalam mengatur keuangan.

Baik untuk kebutuhan sehari-hari hingga menabung.

Baca Juga: Marion Jola Bicara Soal Beauty Standard dan Perjalanannya Mencintai Diri Sendiri

Nah, jika ada diantara Kawan Puan adalah pekerja muda, PARAPUAN punya tips nih buat kamu.

Melansir dari Kompas.com, Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie, menyatakan ada tiga hal uang perlu mendapat perhatian penuh, khususnya untuk pekerja muda yang ingin menabung, di antaranya:

1. Alokasikan pendapatan dalam bentuk budget cashflow bulanan

2. Kawan Puan perlu menetapkan sejumlah uang yang akan ditabung

3. Membuat sistem debit otomatis dari rekening gaji ke rekening terpisah.

Dengan membaca ketiga tips di atas, dapat dirangkum bahwa alokasi gaji adalah tahap yang paling penting ya, Kawan Puan.

Alokasi gaji

Hal pertama yang harus dipahami yakni mengetahui besaran gaji, apakah setara dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)  atau di bawahnya. 

Selanjutnya lakukan pembagian gaji, 75 persen untuk pengeluaran bulanan.

Lalu 25 persen lainnya disimpan dalam bentuk dana darurat, tabungan ataupun investasi.

Akan tetapi, peraturan ini tak berlaku bagi Kawan Puan yang memiliki penghasilan di atas UMP atau hingga double digit.

Baca Juga: Apa Itu Survivorship Bias? Berikut Penjelasan dan Faktor Penyebabnya

Jika kamu berpenghasilan tinggi maka, alokasikan 50 persen untuk biaya hidup dan 30 persen untuk ditabung.

Sisa 20 persennya gunakan untuk hiburan.

Ditambah lagi, jika ada di antara Kawan Puan yang memiliki gaji di atas Rp 30 juta setiap bulannya, maka jumlah yang dialokasikan pun juga beda.

Misalnya, 5 persen untuk zakat dan sosial, 10 persen untuk dana darurat, dan jangan lupa untuk asuransi.

Baca Juga: 5 Tanda Kita Kurang Memperhatikan Diri Sendiri dan Cara Mengatasinya

Lalu 70 persen untuk biaya hidup, cicilan, dan gaya hidup.

Kemudian, 5 persen lainnya digunakan untuk menabung jika  ada pembelian dalam jumlah besar.

Hingga akhirnya tersisa 10 persen dialokasikan untuk investasi masa depan.

Semoga dengan tips di atas, Kawan Puan bisa mulai mengatur keuangan dengan baik dan bijak ya. (*)