Akhirnya Istana Usut Tindakan Rasisme, Meghan Markle Sebut Soal The Firm

Firdhayanti - Jumat, 12 Maret 2021
Gambar yang dirilis Harpo Productions memerlihatkan dari kiri Pangeran Harry, Meghan Markle, dan Oprah Winfrey. Wawancara Oprah with Meghan and Harry. A CBS Primetime Special disiarkan pada 7 Maret 2021 di Amerika Serikat.
Gambar yang dirilis Harpo Productions memerlihatkan dari kiri Pangeran Harry, Meghan Markle, dan Oprah Winfrey. Wawancara Oprah with Meghan and Harry. A CBS Primetime Special disiarkan pada 7 Maret 2021 di Amerika Serikat.

Istana itu  telah mengadakan "pembicaraan krisis," menurut laporan media Inggris, termasuk BBC.

Pembicaraan yang terdiri dari  bangsawan senior itu dilaporkan telah melakukan diskusi mendesak tentang bagaimana meminimalisir dampak dari wawancara Harry dan Meghan tersebut. 

Dalam wawancara Harry dan Meghan, terdapat bahwa seorang anggota keluarga kerajaan telah mempertanyakan warna kulit apa yang mungkin dimiliki anak mereka yang belum lahir.

Meghan, anggota ras campuran pertama dari keluarga kerajaan Inggris, tidak mengungkapkan siapa yang memberikan komentar tersebut.

"Saya pikir itu akan sangat merusak bagi mereka," ujar Meghan pada Minggu (07/03/2021). 

Terkait respons Kerajaan Inggris, pernyataan Ratu Elizabeth tadi merupakan respons pertama dari pihak Kerajaan Inggris setelah sebelumnya bungkam. 

 

Baca Juga: Sama-sama Terbuka, Ini Kesamaan Cerita Meghan Markle dan Putri Diana

Istilah "The Firm" yang Disebut Meghan Markle

Melansir Kompas.com, dalam wawancara Meghan dan Harry bersama Oprah itu, Meghan juga menyebutkan 'the firm' untuk menyebut kerajaan. 

"Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa berharap setelah semua ini, kami masih diam jika ada peran aktif the firm berperan dalam mengumbar kepalsuan tentang kami (Meghan dan Pangeran Harry)," ungkap Meghan. 

Meghan mengatakan ini ketika pembawa acara Oprah Winfrey berbicara hanya kepada sang Duchess of Sussex saat Pangeran Harry belum bergabung dalam sesi wawancara. 

Sumber: Kompas.com,CNBC,insider
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati