Princess ke Superhero, Disney Mencari Keseimbangan Antara Penonton Laki-Laki dan Perempuan

By Arintha Widya, Jumat, 22 Agustus 2025

Disney mencari keseimbangan penonton perempuan dengan laki-laki.

Parapuan.co - Selama puluhan tahun, Disney dikenal sebagai rumah bagi kisah princess yang menjadi ikon masa kecil banyak perempuan, dari Cinderella hingga Sleeping Beauty. Namun, seiring akuisisi Marvel dan Lucasfilm, Disney juga sukses menarik hati penonton laki-laki melalui deretan film superhero dan saga galaksi yang melegenda.

Kini, perusahaan raksasa hiburan tersebut dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana menyeimbangkan strategi agar tetap relevan bagi perempuan sekaligus kembali memikat penonton laki-laki, terutama generasi Z.

Krisis Penonton Laki-Laki Gen-Z

Menurut laporan Variety, pimpinan Walt Disney Studios tengah mendorong kreator Hollywood untuk menghadirkan film-film orisinal yang bisa menggaet laki-laki Gen-Z berusia 13–28 tahun. Kelompok ini dinilai sulit dijangkau karena gaya hidup mereka yang dekat dengan gim, media sosial, dan minim keterikatan emosional dengan warisan film Disney.

Padahal, selama hampir dua dekade, Marvel dan Lucasfilm dianggap sebagai mesin pencetak uang yang menjamin perhatian penonton laki-laki. Namun, tren kini berubah: film superhero mulai kehilangan pamor, sementara Star Wars yang bisa dibilang banyak digemar penonton laki-laki belum melahirkan film layar lebar baru dalam tujuh tahun terakhir.

Upaya Mengembalikan Daya Tarik

David Greenbaum, yang ditunjuk memimpin divisi live-action Disney pada 2024, mendapat mandat besar untuk mencari formula baru. Fokusnya adalah menciptakan film yang “guy-leaning” atau lebih ramah bagi penonton laki-laki, seperti dulu ketika Pirates of the Caribbean berjaya.

Greenbaum bahkan menggandeng Daria Cercek, mantan eksekutif Paramount yang berpengalaman mengelola franchise seperti Sonic the Hedgehog dan A Quiet Place. Kombinasi ini diharapkan bisa menghasilkan proyek-proyek baru berupa petualangan global, perburuan harta karun, hingga film musiman seperti bertema Halloween.

Namun, strategi ini menimbulkan pertanyaan: apakah fokus pada penonton laki-laki akan membuat representasi karakter perempuan terpinggirkan?

Baca Juga: Sinopsis Drakor Tempest Jun Ji Hyun, Series Baru Disney Bertabur Aktor Hollywood