Dhika Himawan, Co-Founder Rahasia Beauty: Parfum Bisa Jadi Identitas Diri

By Tim Parapuan, Senin, 18 Agustus 2025

Dhika Himawan, CO-Founder Rahasia Beauty

Parapuan.co - Industri parfum tanah air kian berkembang pesat dengan semakin banyaknya brand lokal yang berani menawarkan keunikan aroma. Salah satunya adalah Rahasia Beauty, yang berhasil mencuri perhatian pecinta wewangian di Indonesia.

Tahun ini menjadi momen istimewa bagi Dhika Himawan, CO-Founder Rahasia Beauty yang melihat bahwa brand ini mulai menembus pasar dengan pencapaian menggembirakan. Menurut Dhika, parfum adalah hal yang sangat personal.

Setiap orang memiliki prefensi aroma yang berbeda, ada yang menyukai aroma kesegaran citrus, kelembutan floral, atau kehangatan wangi manis seperti vanilla dan karamel. "Kalau di Indonesia, kecenderungannya memang ke sweet dan floral. White foral seperti jasmine dan tuberose itu favorit banget," jelasnya.

Selain itu, aroma citrus yang segar juga kerap menjadi pilihan masyarakat. Parfum dengan aroma ini memberi kesan seperti baru selesai mandi, sehingga populer di iklim tropis. Namun, tren terbaru menunjukkan bahwa konsumen Indonesia kini semakin berani mencoba aroma yang sebelumnya tidak familiar di hidung mereka.

Menanggapi anggapan bahwa wangi manis bisa membuat pusing, Dhika menekankan bahwa parfum tidak bisa disamaratakan. "Itu prefensi masing-masing orang. Aku pribadi justru gampang pusing sama aroma yang terlalu manis, tapi aku tetap suka aroma itu," katanya. Ia menambahkan, setiap orang sebenarnya menggunakan produk wewangian setiap hari, bahkan jika hanya menggunakan sabun mandi atau body lotion

Bagi mereka yang masih bingung memilih parfum yang cocok, Dhika memberikan tips yang sedikit berbeda dari saran umum. Ia tidak hanya mengandalkan kesan pertama saat mencium parfum. Sebaliknya, ia menyarankan untuk memakainya seharian dan melihat bagaimana aroma itu berinteraksi dengan kulit, aktivitas, dan iklim.

"Kadang first sniff itu menipu. Awalnya suka, tapi lama-lama nggak. Jadi, aku coba dulu seharian. Kalau masih wangi sampai malam, baru deh layak dibeli," ujarnya. Meski begitu, ia memahami bahwa sebagian orang berani melakukan blind buy, terutama jika sudah mengenal karakter aroma yang mereka sukai. 

Dhika juga tidak terlalu terikat pada aturan memilih parfum sesuai acara. Baginya mood jauh lebih penting dalam pemilihan parfum. "Aku bisa saja pakar parfum soft di malam hari atau wangi yang kuat di siang hari. Tergantung lagi pengen ngerasain suasana hati yang seperti apa," ujarnya.

Rekomendasi Parfum

Baca Juga: Ini Rekomendasi Parfum Sesuai Kepribadian Gen Z dari Brand Lokal