Memahami Tokenomics dan Perannya dalam Keberlanjutan Proyek Kripto

By Yasmin FE, Selasa, 29 Juli 2025

Ilustrasi koin kripto

Parapuan.co - Mata uang kripto seperti Solana dan Bitcoin sering menarik perhatian karena kenaikan harganya yang tajam. Harga Solanamisalnya, sempat mengalami kenaikan lebih dari 200 persen sejak periode Januari 2024 hingga Januari 2025.

Namun, performa harga suatu aset kripto tidak semata-mata ditentukan oleh keunggulan teknologi yang dimiliki, seperti kecepatan transaksi atau biaya yang rendah, melainkan oleh faktor mendasar lain yang tak kalah penting, yaitu tokenomics.

Tokenomics adalah gabungan kata dari "token" dan "economics", yang mengacu pada cara kerja ekonomi suatu token kripto dalam sebuah proyek. Tokenomics mencakup bagaimana token dibuat, dibagikan, digunakan, dan dijaga nilainya.

Bagi investor maupun pengguna, tokenomics penting dipahami untuk menilai potensi jangka panjang dari suatu proyek kripto.

Tokenomics yang dirancang dengan baik dapat memberi dampak besar terhadap keberhasilan proyek kripto. Berikut tiga alasan mengapa tokenomics sangat penting.

  1. Menciptakan ekosistem yang sehat: Menjaga keberlanjutan proyek dan menghindari ketergantungan pada spekulasi jangka pendek.
  2. Mengurangi volatilitas harga: Dengan mekanisme seperti stakingtokenbisa ditahan lebih lama sehingga tekanan jual berkurang.
  3. Meningkatkan kepercayaan: Distribusi token yang adil dan transparan mendorong lebih banyak pengguna untuk terlibat.Baca Juga: Bisa Dilakukan di Rumah, Ini Ide Usaha Jualan Pulsa dan Token Listrik dengan Modal Awal Kecil

Komponen utama tokenomics

Untuk memahami nilai dan masa depan sebuah token, terdapat beberapa elemen dalam tokenomics yang perlu diperhatikan. Berikut daftarnya.

  1. Total pasokan token

Setiap proyek menentukan jumlah maksimal token kripto yang bisa beredar. Misalnya, Bitcoin hanya akan ada maksimal 21 juta koin, sehingga token menjadi langka dan bernilai tinggi.

Sebaliknya, Solana tidak memiliki batas maksimum, tetapi menerapkan sistem inflasi untuk mendukung pertumbuhan jaringan.

Artinya, jumlah token bukan satu-satunya penentu nilai, tapi juga ikut dipengaruhi oleh aktivitas jaringan dan kegunaan token.