Dapur Jadi Area Paling Rawan Kuman di Rumah, Ini Tips Membersihkannya

By Saras Bening Sumunar, Sabtu, 2 Agustus 2025

Tips cerdas membersihkan area dapur.

Parapuan.co - Di dalam rumah, dapur sering kali menjadi pusat berbagai aktivitas yang tidak hanya berkaitan dengan memasak, tetapi juga menyimpan, menyiapkan, hingga menyajikan makanan.

Meskipun terlihat bersih di permukaan, sebenarnya dapur adalah salah satu tempat paling rawan terhadap perkembangan kuman, bakteri, bahkan virus berbahaya untuk kesehatan seluruh anggota keluarga.

Pada dasarnya, dapur menjadi lokasi ideal bagi mikroorganisme untuk berkembang. Lingkungan yang hangat, lembap, dan penuh dengan sisa makanan menjadi kombinasi sempurna untuk pertumbuhan kuman berbahaya.

Banyak orang merasa telah membersihkan dapur dengan hanya menyeka permukaan meja atau mencuci peralatan masak setelah digunakan. Padahal, jika kamu tidak membersihkan area-area tersembunyi secara menyeluruh, dapur tetap akan menjadi sarang kuman tanpa disadari.

Tidak hanya berdampak pada kebersihan, kontaminasi silang yang mengganggu kesehatan keluarga, mulai dari gangguan pencernaan hingga infeksi serius, bisa terjadi.

Oleh karena itu, memahami bagian dapur mana saja yang paling rentan serta bagaimana cara membersihkannya secara efektif adalah langkah penting untuk dilakukan!

1. Perhatikan Area Wastafel 

Wastafel mungkin menjadi tempat yang paling sering kamu gunakan di dapur mulai dari mencuci tangan, membilas bahan makanan, hingga mencuci piring. Sebab frekuensi penggunaannya yang tinggi, wastafel menjadi salah satu tempat dengan tingkat kontaminasi kuman paling tinggi, bahkan bisa lebih kotor dari toilet.

Untuk membersihkan wastafel secara optimal, kamu perlu menggosok permukaannya dengan spons bersih dan cairan pembersih antibakteri setiap hari.

Baca Juga: Rahasia Dapur Estetik, Ini Wadah Penyimpanan Cantik untuk Rak Terbuka

Jangan lupa untuk membersihkan bagian lubang pembuangan, karena sisa makanan sering menumpuk di area tersebut dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri seperti E. coli dan Salmonella.

Setiap minggu, tuangkan campuran baking soda dan cuka putih ke saluran pembuangan lalu siram dengan air panas agar saluran tetap bersih dan bebas bau.

2. Spons dan Lap Dapur

Mungkin kamu menganggap spons cuci piring dan lap meja adalah alat pembersih yang membantu menjaga dapur tetap higienis. Namun sayangnya, benda-benda ini bisa menjadi bom waktu penyebar kuman jika tidak dirawat dengan benar.

Spons lembap yang digunakan berulang kali menyimpan ribuan bakteri, terutama bila dibiarkan basah dan tidak dikeringkan dengan baik. Solusinya, kamu perlu mengganti spons cuci piring setidaknya seminggu sekali, atau lebih cepat bila sudah berbau atau berubah warna.

Selain itu, cuci spons menggunakan air panas atau rendam dalam larutan pemutih selama beberapa menit setiap hari untuk membunuh bakteri. Untuk lap dapur, cucilah dengan deterjen dan air panas setelah digunakan, lalu jemur sampai benar-benar kering sebelum digunakan kembali.

3. Talenan

Talenen merupakan salah satu alat masak yang sangat krusial, tetapi juga sangat berisiko dalam hal penyebaran bakteri. Penggunaan talenan yang sama untuk memotong daging mentah dan sayuran tanpa dibersihkan terlebih dahulu bisa menyebabkan kontaminasi silang. Apalagi, jika permukaan talenan sudah penuh dengan goresan, maka bakteri bisa masuk ke dalam celah tersebut dan sulit dibersihkan.

 

Baca Juga: Tak Perlu Tunggu Rusak, 5 Peralatan Dapur Ini Perlu Diganti Segera

Kamu sebaiknya menggunakan dua talenan berbeda, satu khusus untuk bahan mentah seperti daging dan ikan, dan satu lagi untuk sayur atau bahan matang. Setelah digunakan, segera cuci talenan dengan sabun antibakteri dan air panas.

Untuk talenan plastik, bisa disterilkan dalam air mendidih sesekali. Sedangkan talenan kayu, perlu dikeringkan sempurna agar tidak menjadi tempat lembap bagi jamur dan bakteri.

4. Kulkas

Kulkas berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan, tetapi jika tidak dibersihkan secara rutin, ini bisa menjadi sumber kuman yang membahayakan kesehatan. Tumpahan cairan dari makanan, bahan mentah yang tidak disimpan dengan baik, serta suhu tak stabil bisa memicu pertumbuhan bakteri.

Kamu perlu membersihkan kulkas minimal dua minggu sekali. Keluarkan semua isinya terlebih dahulu, lalu bersihkan rak dan dinding dalamnya menggunakan larutan air hangat juga cuka.

Pastikan makanan mentah disimpan dalam wadah tertutup rapat dan pisahkan dari makanan matang. Atur suhu kulkas di bawah 4 derajat Celcius agar tetap optimal dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

5. Bagian Bawah Kompor dan Oven

Banyak orang hanya membersihkan permukaan kompor, padahal bagian bawah atau celah antara kompor dan meja dapur sering menyimpan sisa-sisa makanan yang jatuh dan tidak terlihat. Sisa ini bisa membusuk, mengeluarkan bau tidak sedap, dan mengundang serangga seperti kecoa atau semut.

Untuk menjaga kebersihan, kamu perlu mengangkat tungku dan piringan kompor seminggu sekali untuk dibersihkan. Sementara itu, bagian bawah oven atau panggangan perlu kamu cek secara berkala dan dibersihkan dari lelehan minyak atau remah makanan. Gunakan pembersih khusus oven agar noda lemak yang membandel bisa terangkat dengan lebih mudah.

Baca Juga: Selain Menguning, Waspadai Masalah Daun Tanaman Anggrek Berikut

(*)

 

*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).