Parapuan.co - Tren operasi plastik untuk mempercantik wajah belakangan kian diminati, termasuk oleh artis Indonesia. Mereka bahkan terang-terangan membagikan pengalaman operasi plastik beserta perkembangan hasilnya.
Penyanyi Denada, baru-baru ini juga mengaku bahwa dirinya melakukan operasi plastik di bagian hidung atau rinoplasti. Hal ini ia lakukan demi estetika dan investasi diri untuk mempertahankan kariernya di industri hiburan Tanah Air.
"Ada sinus? Enggak ada. Aku tidak ada masalah dengan hidung ini. Jadi seluruhnya 100 persen aku melakukan tindakan ini memang untuk kebutuhan estetik," ujar Denada dikutip dari Kompas.com.
Untuk Kawan Puan ketahui bahwa jenis rinoplastik yakni rekonstruksi dan estetik. Rinoplasti rekonstruksi adalah bedah plastik untuk memperbaiki hidung yang cacat sejak lahir, atau rusak karena faktor eksternal seperti kecelakaan atau terkena hantaman tangan.
Sebaliknya, rinoplasti estetik adalah bedah plastik yang dilakukan untuk membuat hidung normal menjadi lebih indah dan sesuai dengan keinginan pribadi. Misalnya, mengubah hidung pesek menjadi mancung.
Sebelum memutuskan melakukan rinoplasti, ada baiknya jika Kawan Puan mengetahui berbagai risiko yang mungkin terjadi. Disampaikan Dr. dr. Irena Sakura Rini, MARS, Sp.B.P.R.E, Subsp.E.L.(K), Wakil Presiden Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI), berikut enam risiko yang mungkin terjadi, misalnya:
1. Risiko Pembiusan
Rinoplasti bukan cuma soal estetika, ini adalah prosedur bedah sehingga melibatkan anestesi umum atau lokal. Menurut dr. Irena, tekanan darah bisa tiba-tiba menurun, pembuluh darah pecah, bahkan ada kemungkinan terjadi serangan jantung jika pemeriksaan pra-bedah tidak lengkap.
"Tekanan darahnya bisa anjlok, pembuluh darah bisa pecah. Atau kalau tidak baik pemeriksaan sebelumnya, bisa serangan jantung ketika dibius," ujarnya.
Baca Juga: Apa Itu Tummy Tuck? Salah Satu Operasi Plastik yang Viral di TikTok