Tanggung Jawab Pada Lingkungan, Pabrik Ini Terapkan Pengurangan Emisi Karbon

By Citra Narada Putri, Selasa, 24 Juni 2025

Pentingnya pengurangan emisi karbon di industri.

Parapuan.co - Polusi udara masih menjadi masalah lingkungan serius di Indonesia, bersanding dengan isu sampah plastik, makanan, dan limbah. Menurut laporan Kualitas Udara Dunia IQAir 2024 yang dirilis Maret 2025, Indonesia menempati peringkat ke-15 dunia dengan tingkat polusi udara tertinggi. Konsentrasi PM2.5 di Indonesia mencapai 35,5 μg per meter kubik.

Sebagai upaya mendukung udara bersih dan lingkungan sehat di Indonesia, Grup Ajinomoto Indonesia mengimplementasikan Ajinomoto Health Provider. Inisiatif ini mencerminkan komitmen keberlanjutan Ajinomoto yang terintegrasi, dengan fokus pada peningkatan kesehatan manusia dan bumi.

Wujud nyata kontribusi lingkungan ini termasuk dukungan aktif terhadap Net Zero Emission (NZE), seperti pengurangan emisi karbon di pabrik Ajinomoto Mojokerto dan Karawang. 

Sebagai wujud komitmen terhadap lingkungan, Pabrik Ajinomoto Mojokerto kini berhenti menggunakan batu bara untuk mesin boiler. Mereka beralih ke bio-massa yang bersumber dari limbah pertanian, yang terbukti menghasilkan emisi jauh lebih rendah, menjadikan operasional mereka lebih hijau.

Selain itu, pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC) sebagai bukti PT AJINOMOTO INDONESIA yang memberikan perhatian lebih ke sumber ramah lingkungan.

“Grup Perusahaan kami memiliki inisiatif (Ajinomoto Health Provider) dalam mendukung kesehatan bagi bumi (lingkungan). Salah satu aspeknya adalah kegiatan Nett Zero Emission (NZE) atau pengurangan emisi karbon. Hingga kini, kami berhasil mengurangi jumlah buangan emisi karbon sebesar 223.2 kTCO2/year vs fiscal year 2018. Sumber yang terbesar diperoleh dari penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) bio-massa, yang menggantikan sepenuhnya batubara sebagai bahan bakar mesin boiler kami,” ujar Samsul Bakhri, Direktur – PT AJINOMOTO INDONESIA.

Kemudian, sumber lain kegiatan NZE diperoleh dari penggunaan panel surya yang dimulai sejak tahun 2022 dan hingga kini Ajinomoto telah menambah jumlah panel surya di Pabrik Mojokerto maupun Karawang. Total saat ini Ajinomoto telah mengaplikasikan 3.61 MWP panel surya.

"Ada juga penggunaan listrik bersertifikat (Renewable Energy Certificate-REC) yang lebih ramah lingkungan, hasil kolaborasi dengan PT PLN (Persero), di mana penggunaan listrik ramah lingkungan ini pun dilakukan di dua pabrik kami. Sehingga, dari EBT yang bersumber dari listrik ramah lingkungan (REC) maupun panel surya jika dikonversikan, kami telah berhasil mengurangi jumlah emisi karbon sebesar 90 k.ton, hingga fiscal year 2024," tambahnya lagi. 

Pabrik Ajinomoto Mojokerto dan Karawang menerapkan pengurangan emisi karbon.

Baca Juga: 9 Ide Usaha Mikro Rumahan yang Ramah Lingkungan untuk Perempuan