Parapuan.co - Wacana pemerintah mengenai rumah subsidi berukuran 18 meter persegi menimbulkan perdebatan. Sebagian menilai ini terlalu sempit untuk sebuah tempat tinggal, sementara yang lain melihatnya sebagai solusi awal untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Namun, di balik pro dan kontra tersebut, ada yang lebih penting daripada hanya mempersoalkan ukuran rumah. Ukuran rumah bukan satu-satunya penentu kenyamanan. Sebaliknya, hunian yang ideal adalah yang mampu menyesuaikan dengan gaya hidup, kebutuhan ruang, hingga kemampuan finansial penghuninya.
Maka itu terlepas Kawan Puan akan mempertimbangkan rumah bersubsidi dengan ukuran tadi atau mencari hunian lain yang lebih luas, pastikan kamu memperhatikan hal-hal seperti dilansir dari Housing.com di bawah ini!
1. Kenali Gaya Hidup dan Kebutuhan Ruang
Sebelum memutuskan ukuran rumah, pahami dulu bagaimana kamu dan keluargamu menjalani aktivitas harian. Misalnya, apakah kamu bekerja dari rumah dan butuh ruang kerja khusus? Atau sering menerima tamu dan membutuhkan ruang keluarga yang cukup luas?
Bagi keluarga kecil, rumah mungil bisa jadi cukup selama ruangan dirancang efisien. Namun, untuk keluarga yang sedang berkembang, tambahan kamar tidur atau area bermain mungkin akan sangat dibutuhkan di masa depan.
2. Sesuaikan dengan Anggaran
Ukuran rumah berbanding lurus dengan biaya pembelian maupun pemeliharaan. Rumah yang lebih besar tentu membutuhkan biaya lebih tinggi untuk listrik, air, hingga perawatan jangka panjang. Jangan hanya tergoda luas bangunan—pastikan anggaran bulananmu tidak terbebani.
Susun rencana keuangan berdasarkan penghasilan tetap, tabungan, dan kemampuan kredit. Pertimbangkan juga biaya tersembunyi seperti perabot, renovasi, atau kebutuhan cicilan dalam jangka panjang. Rumah yang ideal bukan hanya nyaman, tapi juga sustainable secara finansial.
Baca Juga: Didukung Industri Paylater, Ini Cara Masyarakat Berpenghasilan Rendah Kredit Rumah