Artificial Intellidence di Masa Depan, Perguruan Tinggi Harus Perlengkapi Lulusannya

By David Togatorop, Jumat, 9 Mei 2025

Bagi lulusan perguruan tinggi, kemampuan dalam AI tidak lagi sebagai keunggulan tambahan, melainkan kewajiban.

Parapuan.co - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini menjadi bagian tak terpisahkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia kerja. Bagi para lulusan perguruan tinggi, penguasaan AI bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan menjadi salah satu kompetensi kunci yang dibutuhkan oleh industri di era digital.

Seiring berkembangnya teknologi, hampir semua sektor kini terdampak oleh otomatisasi dan penggunaan AI, mulai dari industri manufaktur, keuangan, kesehatan, pendidikan, hingga media dan kreatif. Lulusan yang memahami AI memiliki peluang lebih besar untuk beradaptasi dan berkontribusi di tengah perubahan yang cepat.

Beberapa universitas di Indonesia, seperti Universitas Multimedia Nusantara (UMN), telah mulai membekali mahasiswa dari berbagai program studi dengan kurikulum berbasis AI agar siap bersaing di dunia kerja.

Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Dr. Andrey Andoko, M.Sc mengatakan hal serupa saat acara Halal Bihalal bersama media pada Kamis, 8 Mei 2025 di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan.

Ia menambahkan bahwa seluruh program studi di UMN akan difokuskan pada dua aspek utama, yaitu Artificial Intelligence (AI) dan Sustainability. Menurutnya, kedua aspek ini krusial dalam dunia pendidikan yang terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi serta kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan.

Wakil Rektor Bidang Akademik & Internasionalisasi UMN, Prof. Dr. Friska Natalia, S.Kom., M.T., juga hadir dan menyampaikan bahwa teknologi AI menjadi salah satu kompetensi utama yang kini tengah difokuskan UMN. Bahkan, AI juga akan diajarkan pada program studi yang tidak secara langsung berkaitan dengan teknologi.

“Program studi yang tidak terkait dengan AI seperti Ilmu Komunikasi, Bisnis, DKV, dan Film juga akan kami bekali mengenai AI. Menurut saya, menguasai AI bisa sebagai alat bantu dalam menjalani profesi agar dapat lebih produktif dan efisien,” ucap Friska.

Selain AI, aspek sustainability juga menjadi fokus penting dalam pembelajaran UMN, terutama bagi program studi Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Komunikasi. Friska menjelaskan bahwa kebutuhan industri yang kini semakin sadar terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan mendorong UMN untuk menyesuaikan kurikulum.

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran rektorat UMN serta sejumlah perwakilan media. Tahun ini, Halal Bihalal UMN mengusung tema “Inovasi Pendidikan Berkelanjutan UMN Menuju World Class University”. Selain menjadi momen perayaan, acara ini juga menjadi sarana UMN untuk berbincang mengenai program-program terbaru yang tengah dikembangkan.

Baca Juga: Mengenal Architectural Intelligence, Perawatan Facial Reshaping Alami