Mencegah Lebih Baik dari Mengobati, Pentingnya Skrining Kesehatan untuk Deteksi Pra-Kanker

By Arintha Widya, Selasa, 6 Mei 2025

Pentingnya skrining kesehatan untuk mendeteksi pra-kanker sebelum terlambat.

Parapuan.co - Kawan Puan, sebagian besar dari kita mungkin akan langsung cemas saat mendengar kata kanker. Pasalnya, penyakit ini dianggap sebagai salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia, bahkan dunia.

Data Global Cancer Observatory tahun 2022 seperti dikutip dari laman ugm.ac.id, menunjukkan bahwa Indonesia menghadapi 408.661 kasus kanker baru dengan angka kematian mencapai 242.099 atau lebih dari 50 persen dari total kasus. Lima jenis kanker yang paling banyak ditemui di Indonesia adalah kanker payudara, paru, serviks, kolorektal, dan hati.

Tanpa intervensi yang memadai, jumlah kasus ini diperkirakan akan meningkat sebesar 63% antara tahun 2025 hingga 2040, yang berpotensi membebani sistem kesehatan masyarakat. Data dari RSUP Dr. Sardjito sepanjang 2008–2021 juga menunjukkan tren serupa, dengan 48.429 kasus kanker baru yang didominasi oleh kanker payudara, kolorektal, serviks, ovarium, dan limfoma non-Hodgkin, di mana 62,9% penderitanya adalah perempuan berusia 31 hingga 70 tahun.

Temuan ini menegaskan pentingnya deteksi dini melalui skrining kesehatan guna mendeteksi pra-kanker, untuk mencegah dan menekan angka kejadian kanker. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pra-kanker dan mengapa kita perlu peduli? Simak informasinya sebagaimana merangkum The Every Mom di bawah ini!

Memahami Pra-Kanker dan Proses Terjadinya

Dr. Sue Chang, MD, FCAP, juru bicara College of American Pathologists, mengungkapkan bahwa kanker tidak muncul secara tiba-tiba. "Untuk sebagian besar kanker, ada proses bertahap yang terjadi di mana sel-sel dalam tubuh Anda berubah dari normal menjadi abnormal, atau pra-kanker, dan kemudian dapat berkembang menjadi kanker," jelas Dr. Chang.

Istilah pra-kanker sendiri cukup luas. Sel pra-kanker adalah sel dalam tubuh yang tidak lagi terlihat seperti seharusnya. Bentuknya bisa berbeda atau ukurannya lebih besar dari normal, yang menjadi tanda bagi dokter untuk menelusuri lebih jauh.

"Karena ada proses bertahap, itulah mengapa Anda sering mendengar orang mengatakan hal-hal seperti pra-kanker atau atipikal," kata Dr. Chang. "Kami para dokter mencoba menjelaskan bahwa ini tidak normal lagi, tetapi juga belum kanker invasif."

Meski istilah ini terdengar menakutkan, Dr. Chang menegaskan bahwa, "Hanya karena ada perubahan pra-kanker tidak berarti seseorang pasti akan mengembangkan kanker."

Baca Juga: 3 Nutrisi yang Dibutuhkan Pasien Kanker selama Pengobatan Kemoterapi