Tips Memilih Klinik dan Dokter untuk Rawat Gigi Anak

By Sheila Respati, Kamis, 8 Februari 2024

Pelayanan dan suasana di Klinik MHDC.

Parapuan.co – Merawat gigi sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Oleh karena itu, memperkenalkan anak pada klinik gigi perlu dilakukan. Namun, sebelumnya orangtua perlu mempertimbangkan beberapa hal agar dapat memilih dokter gigi anak yang tepat.

Dengan memilih dokter dan klinik gigi yang tepat, Kawan Puan dapat memastikan si kecil memperoleh perawatan terbaik dan mendapat pengalaman merawat gigi yang menyenangkan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Teliti keahlian dan pengalaman dokter gigi anak

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah meneliti keahlian dan pengalaman dokter gigi anak di klinik yang dituju. Pastikan dokter gigi anak memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai dalam merawat anak-anak.

Selain memiliki pengetahuan mendalam tentang perkembangan gigi anak-anak, dokter gigi anak yang baik mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak-anak. Cari ulasan atau rekomendasi dari orang tua lain yang telah mengunjungi klinik tersebut untuk memastikan bahwa dokter gigi anak di klinik yang dituju dapat diandalkan dan berpengalaman.

2. Pastikan klinik punya fasilitas dan lingkungan yang ramah anak

Klinik gigi sebaiknya memiliki fasilitas dan lingkungan yang tidak menyeramkan bagi anak. Kebanyakan anak merasa cemas dan takut saat harus berkunjung ke dokter gigi. Apabila lingkungannya santai dan menyenangkan, anak tidak akan ketakutan dan trauma.

Saat ini sudah banyak klinik yang punya suasana menyenangkan dan menenangkan bagi anak-anak. Dekorasi klinik lebih cerah dan tersedia mainan yang membantu mengurangi kecemasan dan membuat anak merasa lebih nyaman selama menunggu giliran periksa. Selain itu, pastikan klinik memiliki ruang tunggu yang nyaman bagi orangtua dan anak-anak.

3. Pendekatan yang peduli dan penuh perhatian kepada anak

Dokter gigi anak dan staf di klinik harus mampu memahami dan mendengarkan keluhan anak. Mereka harus dapat memperlakukan dan menjawab pertanyaan anak dengan sabar. Pendekatan yang lembut dan berempati akan membantu anak merasa lebih percaya diri dan kooperatif selama perawatan.