Parapuan.co - Pembalut, tampon, maupun menstrual cup merupakan benda penampung darah haid yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Umumnya wanita sudah tidak asing dengan benda-benda sanitasi ini mengingat mereka rutin memakainya setiap bulan.
Kendati sama-sama berfungsi untuk menyerap dan menadah darah mens, namun tetap ada perbedaan di antara ketiganya sebagai berikut.
Baca Juga: Ini 3 Langkah yang Perlu Kita Lakukan Saat Menjadi Korban Kekerasan Berbasis Gender Online
Pembalut
Pembalut terbuat dari kapas lembut yang dibungkus plastik dan berbentuk hampir menyerupai popok.
Cara pemakaiannya pun mudah, cukup rekatkan bagian yang ada lemnya ke celana dalam.
Pembalut
Untuk mencegahnya bergeser, ada pembalut yang dilengkapi dengan sayap di kanan dan kirinya yang juga bisa ditempelkan.
Selain mudah dipakai, kelebihan lainnya adalah pembalut hanya untuk satu kali pakai sehingga lebih aman dan higienis.
Baca Juga: Sering Sulit Tidur? Ini 7 Cara Ampuh Bikin Cepat Tidur di Malam Hari
Tak hanya darah mens, benda ini pun bisa menyerap cairan keputihan.
Walau begitu, pembalut, terutama yang bersayap, dapat menyebabkan iritasi di sekitar selangkangan.
Dari segi estetika, sejumlah wanita mengeluhkan bentuk pembalut yang tebal dan panjang seringkali tampak jika mereka memakai rok atau celana ketat.
Pun sifat pembalut yang hanya sekali pakai berpotensi menambah jumlah sampah plastik dan kapas.
Tampon
Tampon
Sama seperti pembalut, tampon juga terbuat dari kapas namun bentuknya lebih kecil dan menyerupai silinder sepanjang 3-5 cm.
Terdapat tali di ujung tampon agar tampon mudah ditarik keluar dari vagina.
Ya, untuk menggunakannya, tampon dimasukkan ke dalam liang vagina dengan didorong oleh jari.
Bentuknya yang mungil membuat tampon jadi pilihan para wanita yang aktif bergerak atau ingin berpakaian ketat.
Baca Juga: Inspirasi Tampil Santai nan Elegan, dari Padu Padan Blazer hingga Senyum Percaya Diri
Kalau pembalut harus diganti empat sampai delapan jam sekali, tampon harus diganti setiap tiga sampai lima jam.
Hal ini dikarenakan durasi maksimal penggunaan tampon hanyalah enam jam.
Apabila kamu membiarkan tampon berada di dalam vagina selama lebih dari enam jam, kamu dapat berisiko terserang Toxic Shock Syndrome (TSS).
TSS merupakan sindrom akibat bakteri yang berkembang biak pada tampon yang dapat membahayakan kesehatan penggunanya.
Jadi, jika kamu pelupa, kamu sebaiknya tidak memakai tampon.
Menstrual Cup
Menstrual Cup
Atau cawan menstruasi adalah benda sanitasi yang paling berbeda dari pembalut dan tampon.
Alih-alih berbahan kapas, menstrual cup terbuat dari lateks atau silikon lembut berbentuk seperti lonceng berwarna merah jambu.
Tak seperti pembalut dan tampon yang memang bertujuan menyerap darah mens, menstrual cup justru menampung darah.
Untuk memakainya, cawan dimasukkan ke dalam lubang vagina seperti halnya tampon.
Baca Juga: Ugh! Vagina Bau, Kenali 7 Aroma dan Penyebabnya, Yuk Cari Tahu!
Ukuran dan kapasitas tampung menstrual cup pun beragam, tergantung dari panjang serviks dan volume darah mens.
Maka itu kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu untuk mengetahui hal-hal tersebut sebelum membeli menstrual cup.
Menstrual cup bisa dipakai berkali-kali selama sepuluh tahun sehingga lebih hemat dan ramah lingkungan.
Kamu cukup mengeluarkannya dari vagina, buang isinya, dan mencuci cawan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Tapi, menstrual cup dapat menimbulkan TSS dan iritasi atau alergi pada vagina jika tidak dibersihkan dengan benar. (*)