Parapuan.co - Kawan Puan, menemukan aroma parfum yang sesuai dengan selera kita bukanlah suatu hal yang mudah.
Tak jarang, saat sudah menemukan aroma yang tepat justru terasa berbeda saat kita kenakan langsung.
Ternyata, hal tersebut merupakan hal yang wajar karena parfum memang bisa memiliki aroma yang berbeda pada tiap individu, meski jenisnya sama persis.
Melansir dari laman Byrdie, pakar wewangian, Michael Donovan memberikan penjelasannya terkait aroma parfum yang berbeda pada setiap individu.
"Saya sudah menyemprotkan parfum kepada orang selama lebih dari 20 tahun dan mencium aroma kulit mereka sesudahnya," tutur Michael Donovan.
Ia mengatakan, parfum akan memberikan aroma tertentu pada jenis kulit yang berbeda.
Di sisi lain, ia menyayangkan karena belum ada penelitian ilmiah yang menjelaskan mengenai fakta tersebut.
"Sayangnya belum ada penelitian ilmiah mengenai hal ini. Ahli biofisika yang berfokus meneliti aroma Luca Turin mengatakan kepada saya, hal ini masih harus diselidiki," ungkapnya.
Penyebab Aroma Parfum Berbeda pada Setiap Orang
Baca Juga: 5 Rekomendasi Parfum Miniso di Bawah Rp50 Ribu, Pilihan Wanginya Beragam
Menurut Donovan, penyebab aroma parfum berbeda pada setiap orang adalah adanya keseimbangan pH kulit masing-masing individu yang berbeda.
Hal tersebut menyebabkan aroma parfum pun dapat berubah.
Selain pH kulit, warna rambut juga memberikan kesan aroma parfum yang berbeda pada setiap orang.
"Saya perhatikan orang-orang dengan warna rambut berbeda memberikan aroma yang berbeda juga. Saran saya, cek lebih dulu efek parfum pada kulit sebelum membelinya."
Lebih lanjut, Donovan mengatakan bahwa faktor lain yang memengaruhi aroma parfum pada masing-masing individu adalah hormon.
Pada perempuan, ketika hormon estrogen meningkat selama siklus menstruasi, tubuh kemungkinan merasa sedikit kepanasan dan lebih banyak berkeringat.
Kondisi ini kemudian akan memengaruhi aroma parfum yang disemprotkan ke tubuh.
Bagi yang memiliki jenis kulit normal, tidak kering atau berminyak, sebagian besar parfum kemungkinan akan beraroma harum saat diterapkan di kulit.
Namun sekali lagi, pH kulit dan fluktuasi hormon, dapat berdampak pada aroma parfum, terutama bagi pemilik kulit berminyak dan kering.
Baca Juga: 5 Parfum Viral di TikTok Sepanjang 2022, Ada HMNS hingga MOP
Aroma parfum yang cocok untuk kulit berminyak
George Preti, PhD, peneliti dan profesor di Department of Dermatology di School of Medicine, University of Pennsylvania, memberikan tanggapannya mengenai aroma parfum untuk jenis kulit berminyak.
Menurutnya, kebanyakan parfum dibuat dengan bahan-bahan yang tertarik pada minyak.
"Jika kita memiliki kulit berminyak, bahan-bahan itu akan menahan top notes lebih lama tetapi juga membuat unsur-unsur tertentu dalam parfum menjadi berlebihan," catat Donovan.
"Aroma manis bisa membuat kewalahan dan hampir merugikan pada kulit berminyak," sambungnya.
"Di sisi lain, aroma buah (terutama jeruk) bisa menyenangkan. Aroma yang akan hilang begitu saja pada kulit kering dapat bekerja pada kulit berminyak," tambah Donovan.
Donovan juga menyampaikan bahwa tipe kulit berminyak dapat mengubah aroma yang sederhana menjadi sangat harum.
"Namun kita harus berhati-hati, karena elemen tertentu bisa menjadi terlalu banyak dan mengganggu keseimbangan parfum," ujarnya.
Aroma Parfum yang Cocok untuk Kulit Kering
Sementara itu, menurut Donova, jenis kulit kering lebih cocok menggunakan parfum dengan solid base yang mampu membuat aroma lebih tahan lama.
"Aroma oriental dan chypre bekerja dengan baik, seperti halnya rempah-rempah dan aroma yang lebih kuat seperti tuberose," jelas Donovan.
Pasalnya, aroma parfum yang lembut akan lebih cepat hilang jika disemprotkan pada tipe kulit kering.
Untuk itu, lebih disarankan menggunakan parfum yang memiliki base note yang kuat.
Di samping itu, untuk menjaga aroma lebih tahan lama, pastikan parfum dilembapkan dengan minyak atau losion bebas pewangi sebelum disemprotkan.
Baca Juga: Viral di TikTok, Ini Cara Menyimpan Parfum yang Benar agar Tahan Lama
(*)