Parapuan.co - Pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) bukan hanya mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh.
Pengidap HIV juga bisa mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi.
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, cdc.gov, tertulis bahwa HIV menjadi sumber stres.
Di sisi lain, HIV dapat memengaruhi perubahan sistem saraf dan menyebabkan perubahan perilaku.
Menjelang Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember, perlu diketahui bahwa depresi jadi salah satu kondisi kesehatan mental yang dihadapi oleh orang dengan HIV.
Adapun berbagai gejala depresi yang dialami oleh pengidap HIV yakni:
- Sedih terus-menerus
- Mengalami kecemasan
- Merasa hampa.
Baca Juga: 3 Kondisi Gangguan Kesehatan Mental yang Rawan Dialami Pengidap HIV
- Perasaan tidak berdaya
- Kehilangan nafsu makan
- Tidak tertarik bersosialisasi dengan orang lain.
Perlu diketahui kalau depresi yang dialami oleh pengidap HIV itu dapat diatasi dengan cara:
- Pergi ke psikiater yang masalah kesehatan mental.
Di mana nantinya psikiater akan memberikan berbagai terapi baik terapi bicara maupun meresepkan obat.
- Selain psikiater, pengidap HIV juga bisa pergi ke psikolog untuk mengatasi masalah kesehatan mental.
Sama seperti psikiater, psikolog akan melakukan terapi bicara pada pasiennya, tapi tidak meresepkan obat.
- Pergi ke terapi kesehatan mental atau perkawinan dan keluarga karena mereka dapat membantu masalah kehidupan maupun menyal yang dapat dialami oleh pengidap HIV.
Sebagai catatan penting, harus diketahui kalau masalah kesehatan mental itu harus dirawat demi kualitas hidup yang lebih baik meskipun mengidap HIV.
Baca Juga: 7 Cara Pemulihan Trauma Anak-Anak Pasca Bencana Alam seperti di Cianjur
(*)