Parapuan.co - Dana pendidikan anak yang tidak murah dan semakin mahal setiap tahunnya membuat para orang tua perlu mempersiapkannya sejak dini.
Bahkan apabila anak saat ini masih kecil, Kawan Puan tak ada salahnya mulai menghitung dan mengumpulkan dana pendidikan.
Terdapat banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, mulai dari menabung hingga membeli asuransi pendidikan.
Asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan sama-sama bertujuan untuk mempersiapkan pendidikan sang buah hati.
Kendati demikian, keduanya ternyata memiliki perbedaan, khususnya dalam hal risikonya, lho.
Agar Kawan Puan tidak bingung, yuk simak perbedaan risiko asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan, seperti dikutip dari Cermati.com via Kompas.com.
1. Sistem Jaminan serta Pihak Penjaminnya Berbeda
Kebanyakan orang tua biasanya akan memilih tabungan pendidikan anak yang dikeluarkan oleh pihak perbankan dalam bentuk produk keuangan.
Seperti halnya produk keuangan lainnya, tabungan pendidikan juga akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pihak berwenang.
Baca Juga: Selain Buat Target, Pahami Hal Ini saat Siapkan Dana Pendidikan untuk Anak
LPS memberikan jaminan atas produk-produk keuangan yang dikeluarkan oleh bank di Indonesia, tak terkecuali tabungan pendidikan.
Jaminan yang diberikan pun mengacu pada ketentuan dan hal lain yang berkaitan dengan aturan tersebut.
Jadi, apabila sewaktu-waktu bank mengalami masalah atau bahkan pailit, tabungan pendidikan yang kamu simpan tetap aman dan akan dibayarkan sepenuhnya kepada nasabah.
Sementara itu, asuransi pendidikan bukanlah produk simpanan, sebab ia dikeluarkan oleh perusahaan asuransi.
Asuransi pendidikan biasanya hadir dalam bentuk asuransi unitlink yang dikelola dalam bentuk investasi oleh perusahaan investasi.
Boleh dibilang asuransi ini cukup berisiko, sebab nilainya bisa saja habis tergerus dan tidak dijamin oleh lembaga khusus seperti LPS.
2. Tingkat Keuntungan yang Berbeda
Seperti produk tabungan lainnya, tabungan pendidikan juga menerapkan bunga tetap yang dibayarkan secara berkala oleh pihak bank selaku penyedia produk kepada nasabah.
Terkait jumlah suku bunganya, bank mengacu pada ketentuan Bank Indonesia (BI), yang dibayarkan secara pasti, namun umumnya jumlahnya tidak terlalu besar.
Baca Juga: Ini 6 Strategi Jitu Menyiapkan Dana Pendidikan Anak dengan Aman
Di sisi lain, asuransi pendidikan yang dikelola dalam bentuk investasi memiliki potensi bunga yang tidak tetap karena bergantung pada kinerja investasi tersebut.
Sama saja dengan aktivitas investasi lainnya, asuransi pendidikan memiliki risiko tinggi yang dibarengi dengan potensi keuntungan yang cukup tinggi pula.
3. Nilai Perlindungan Berbeda
Perbedaan lainnya dari tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan terletak pada nilai perlindungannya yang berbeda.
Tabungan pendidikan tidak memberikan nilai perlindungan yang tinggi, mengingat premi produk diberikan secara gratis oleh pihak bank.
Berbeda dengan tabungan, asuransi pendidikan memiliki nilai pertanggungan cukup tinggi yang diberikan oleh perusahaan asuransi.
Tentunya, nilai pertanggungan yang diberikan juga dipengaruhi oleh besaran premi yang dibayarkan.
Artinya, semakin besar premi dalam produk asuransi, semakin besar pula nilai pertanggungan yang bisa kamu dapatkan.
Demikian perbedaan antara tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan yang sama-sama penting untuk masa depan anak.
Karena dana pendidikan merupakan hal penting bagi masa depan anak, maka pastikan Kawan Puan memahami instrumen yang dipilih secara mendalam.
Pilihlah produk yang kamu pahami risikonya, sehingga kamu bisa menemukan produk terbaik dan sesuai dengan kebutuhan anak.
Baca Juga: 6 Produk Keuangan untuk Persiapkan Dana Pendidikan Anak, Mana Pilihanmu?
(*)