Warna pakaian yang digunakan dalam studi tersebut mulai dari merah, hijau muda, kuning, biru, hitam, putih, abu-abu dan hijau tua.
Setelah 30 menit diletakkan di bawah terik matahari dengan suhu 30 derajat Celsius, Toshiaki Ichinose kembali memeriksa suhu masing-masing pakaian.
Hasilnya, pakaian berwarna putih memiliki suhu yang sama dengan udara sekitar yaitu 30 derajat Celsius.
Sementara pakaian warna hitam hampir menyentuh 50 derajat Celsius, 20 derajat lebih panas dari udara sekitar.
Selain putih, pakaian dengan warna lain yang memiliki suhu hampir sama dengan udara sekitar adalah kuning, abu-abu dan merah.
Sementara pakaian dengan warna yang identik dingin, seperti biru dan hijau, justru memiliki suhu yang lebih tinggi meskipun tidak setinggi hitam.
Toshiaki Ichinose juga menambahkan jika pakaian warna ungu juga direkomendasikan untuk dikenakan saat cuaca panas.
Pasalnya warna ungu berada di tengah-tengah, yaitu tidak menyerap panas tetapi tidak juga menghantarkan suhu dingin.
Lantas bagaimana dengan warna masker? Apakah warna masker perlu disesuaikan dengan warna-warna pakaian tersebut?
Baca Juga: Bebas Gerah, Coba 5 Inspirasi Fashion untuk Cuaca Panas Ini Yuk
Jawabannya tidak. Menurut Toshiaki Ichinose, warna masker terbaik adalah putih.
Selain termasuk warna netral, masker warna putih juga lebih mudah dipadukan dengan berbagai warna pakaian yang lainnya.
Pun bagian wajah juga terhindar dari panas berlebih karena putih tidak menyerap panas yang berlebihan.
Kawan Puan, itulah warna pakaian terbaik yang cocok dikenakan saat cuaca panas.
Apakah kamu memiliki pakaian warna putih, kuning, abu-abu dan merah di dalam lemarimu? (*)
