Riset PARAPUAN: Bersyukur Jadi Faktor Percaya Diri, Ini Cara Mengajarkan Rasa Syukur Pada Anak

Anna Maria Anggita - Rabu, 27 April 2022
Mengajarkan anak bersyukur
Mengajarkan anak bersyukur interstid

Bisa juga bersyukur akan tempat berlindung yang memberikan kenyamanan, atau pun mengucap syukur akan makanan yang enak.

Membuat jurnal rasa syukur, di mana menulis setiap hal-hal baik dalam hidup.

- Melakukan ritual bersyukur, misalnya saja saat makan itu anak diajarkan untuk menghargai berkat yang ia terima.

2. Menikmati rasa syukur

Mungkin ada saatnya bahwa setiap orang merasa dipenuhi dengan rasa syukur.

Di mana mungkin ada hal yang dikatakan pada diri sendiri seperti "Wow ini luar biasa!" atau "Betapa hebatnya ini!"

Kalau sudah begitu maka, cobalah berhenti sejenak dari segala aktivitas, kemudian seraplah perasaan syukur tersebut.

Hal yang sama pula perlu diajarkan ke anak, sehingga si Kecil dapat merasakan semua berkah dalam hidupnya.

Baca Juga: 3 Strategi Manajemen Stres untuk Jaga Kesehatan Mental Single Parent

3. Mengucapkan terima kasih

Tindakan sederhana namun memiliki makna yang luar biasa yakni mengucapkan terima kasih.

Pasalnya rasa terima kasih lebih dari sekadar sopan santun, sopan santun, atau sopan santun. Ini tentang menunjukkan penghargaan tulus.

Di sisi lain, ketika anak berterima kasih pada seseorang, maka keterampilan bersyukur pun terlatih, seperti:

- Anak telah melihat sesuatu yang baik

- Anak menghargai segala hal yang diterima dalam hidup.

Sebagai orang tua, kamu harus mengajarkan anak untuk memiliki rasa syukur, agar kepercayaan diri meningkat.

Perlu diketahui bahwa rasa percaya diri yang baik itu mampu membuat anak lebih mandiri, berempati, hingga tidak takut akan tantangan. (*)

Pertama Kali ke Jogja? Baca Rekomendasi Wisata Ini