Gapai Mimpi, 3 Perempuan Ini Berhasil Jadi Engineer di Perusahaan Teknologi

Aghnia Hilya Nizarisda - Sabtu, 23 April 2022
Perempuan bisa berkarier di dunia STEM seperti sosok Veronica Dian Sari.
Perempuan bisa berkarier di dunia STEM seperti sosok Veronica Dian Sari. Dok. Instagram

Devina Ekawati dan Khusna Nadia berhasil menggapapai mimpi jadi engineer di perusahaan Teknologi.
Devina Ekawati dan Khusna Nadia berhasil menggapapai mimpi jadi engineer di perusahaan Teknologi. Dok. Traveloka

2. Devina Ekawati, Machine Learning Engineer

Antusiasme tinggi Devina Ekawati dalam mendalami machine learning didasari oleh kecenderungannya untuk mengeksplorasi hal-hal baru.

Sebagai seorang pemikir yang unik, Devina terus menantang dirinya untuk mempelajari teknologi baru untuk meningkatkan kemampuannya di bidang TIK.

Selama berkuliah S1, Devina mulai mengambil kesempatan yang lebih besar dengan menjadi intern di bidang Software Engineer dan mengembangkan aplikasi seluler untuk Android.

Tak berhenti sampai disitu, Devina memperluas kemampuannya di bidang ini dengan mengambil S2 di bidang Ilmu Komputer (computer science) di Taiwan.

Bergabung di Traveloka sejak 2019, Devina bekerja sebagai Senior Machine Learning Engineer.

Bersama timnya, Devina menyediakan satu platform yang memudahkan bagi karyawan dari divisi lain mengerjakan layanan yang tersedia di aplikasi Traveloka secara lebih cepat dan lebih efisien.

"Sebagai machine learning engineer, fokus utamanya adalah memastikan komputer bisa meniru perilaku manusia untuk membantu meningkatkan efisiensi operasional perusahaan," jelasnya.

Baca Juga: Sukses di Dunia STEM, Inilah Sosok Fransiska Hadiwidjana Co Founder Women Works

Sebagai perempuan yang memiliki antusiasme terhadap sektor STEM, Devina memiliki harapan untuk lebih banyak perempuan berkontribusi di sektor ini.

“Pesanku, perempuan jangan takut. Kita harus mulai berani untuk eksplorasi kemampuan, we can break the barrier. Pilihan ada di tangan kita, kita mau berkecimpung atau tidak," pungkasnya.

3. Khusna Nadia, Data Warehouse Engineer

Khusna Nadia telah mempelajari teknologi informasi sejak duduk di bangku SMA. Lalu, dia pun melanjutkan karier sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komputer di Universitas Indonesia.

Seiring dengan semakin meningkatnya adopsi teknologi dan juga digitalisasi, minat Khusna terhadap sektor ini pun juga semakin membara.

Terlebih dengan adanya perspektif data-driven yang bertujuan untuk memberikan kebutuhan yang tepat guna bagi masyarakat. "Data is the new oil," ujarnya.

Karir Khusna di Traveloka dimulai sejak 2016 ketika ia bergabung di divisi Marketing Technology, dan pada 2018 ia menjadi Data Warehouse Engineer.

Sebagai Data Warehouse Engineer, Khusna bertugas untuk menyediakan data secara rapi sehingga mudah ditemukan dan dapat dianalisis lebih lanjut oleh Data Analyst sebagai insights.

Baca Juga: Support Systems, Kunci Florence Lai Bisa Menjadi Pemimpin Sukses di HP Indonesia, Bagaimana Kisahnya?

Data ini kemudian digunakan oleh Data Analyst dan Product Manager untuk mengevaluasi produk-produk yang telah dihadirkan di aplikasi Traveloka.

Mencintai data karena menyukai sesuatu yang eksak, Khusna tidak menemukan kendala berarti sebagai satu-satunya perempuan di antara 12 orang anggota tim Data Warehouse Engineer.

Pekerjaannya dilakukan dengan dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh atasan serta rekan kerja tanpa membeda-bedakan gender.

Dengan meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya dunia teknologi, keterlibatan perempuan juga makin bertambah. Menurut Khusna hal itu patut diiringi dengan kesempatan yang sama. (*)