Cara Mengatasi dan Menerima Kehamilan yang Tidak Direncanakan

Maharani Kusuma Daruwati - Minggu, 10 April 2022
Cara mengatasi kehamilan yang tak diinginkan
Cara mengatasi kehamilan yang tak diinginkan Makidotvn

Parapuan.co - Setiap pasangan mungkin menginginkan memiliki keturunan.

Tak heran jika banyak orang yang sudah menikah kerap ditanya apakah sudah hamil atau belum.

Namun, tak semua orang menginginkan untuk hamil dan punya anak karena beberapa alasan.

Kehamilan yang tidak direncanakan pun terkadang membuat seorang perempuan merasa tak nyaman hingga bisa menyebabkan masalah pada kesehatan mental.

Apa itu kehamilan yang tidak diinginkan atau yang kerap disingkat dengan istilah KTD?

Menurut laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), cdc.gov, dijelaskan kehamilan yang tidak diinginkan memanglah suatu kondisi kehamilan yang terjadi di mana pasangan tidak merencanakan untuk memiliki anak lagi atau memang tidak mau punya anak.

Atau bisa juga didefisinisikan sebagai kehamilan tidak tepat waktu, seperti kehamilan terjadi lebih awal dari yang diinginkan.

Meski begitu, Kawan Puan pun mau tak mau terkadang harus bisa menerimanya atau mengatasi masalah tersebut.

Berikut ini tips cara mengatasi dan menerima kehamilan yang tidak direncanakan.

Baca Juga: Apa itu Kehamilan yang Tidak Diinginkan? Ini Cara Mencegahnya

1. Jangan Panik

Mengutip dari ABC Women's Clinic, hal yang paling penting untuk diingat ketika mengetahui bahwa kamu hamil juga yang paling sederhana adalah jangan panik.

Sangat mudah untuk mulai membayangkan hasil yang buruk, tetapi ambil napas dalam-dalam dan lakukan yang terbaik untuk tetap tenang.

Ingatlah bahwa perempuan dan pasangan menghadapi kehamilan yang tidak direncanakan dan mengasuh anak setiap hari. Kamu tentu tidak sendirian, dan akan selalu ada cara untuk mendapatkan bantuan.

2. Terimalah bahwa kamu sedang shock

Jika kamu baru mengetahui bahwa kamu hamil, dan tidak merencanakannya, maka kamu harus menerima bahwa Anda sedang shock, dengan berbagai perasaan mulai dari senang dan mengigau hingga menjadi negatif dan bingung.

Ini adalah fase yang harus kamu coba terima, dan kemudian tunggu hingga emosi paling intens yang muncul ke permukaan mereda, setelah beberapa hari.

3. Jujurlah tentang perasaanmu sendiri

Baca Juga: Apa itu Kehamilan yang Tidak Diinginkan? Ini Cara Mencegahnya

Biarkan diri mengalami rollercoaster emosi, menerimanya dan membiarkannya datang dan pergi, sebagaimana adanya. Waspadai perasaan yang memicu reaksi fisik aktual dalam dirimu, berikan perhatian khusus pada perasaan itu.

Seperti mengutip dari PsychCentral, tuliskan emosi-emosi ini dalam buku catatan pribadi, sehingga setelah beberapa hari atau lebih, kamu dapat merujuknya dan merasakan mana yang sekarang benar dan mana yang kurang penting.

4. Percaya instingmu

Meskipun mungkin menantang, cobalah untuk mengesampingkan masalah luar, seperti pekerjaan, pendidikan, dan pendapat keluarga, dan dengarkan apa pun yang ada di dalam hatimu, firasatmu. Tuliskan ini secara pribadi juga.

Jika kamu berada dalam hubungan berkomitmen, mungkin ada konflik tentang berita itu. Ingatlah bahwa pasanganmu kemungkinan besar juga shock, jadi pastikan untuk memberikan sedikit waktu untuk menenangkan diri.

Setiap kali firasat yang kuat muncul, fokuslah padanya, jujurlah pada diri sendiri, dan jika mungkin, tuliskan.

5. Lihat apakah kehamilannya sehat

Setelah tahu bahwa kamu benar-benar hamil, kamu juga perlu memastikan kehamilan itu sehat dan layak.

Baca Juga: Malnutrisi Selama Masa Kehamilan, Ini Kondisi Penyebab Ibu Kekurangan Gizi

Pemeriksaan ultrasonografi dapat memberi tahu apakah kehamilanmu sehat dan tumbuh dengan aman di dalam rahimmu.

Ini juga dapat memberi tahumu perkiraan usia kehamilan bayi dan perkiraan tanggal kelahiranya nanti. Informasi ini membantu kamu merencanakan ke depan dan memberi tahu pilihan kehamilan apa yang tersedia untukmu.

6. Pelajari dan pertimbangkan pilihanmu

Tidak yakin apakah kamu siap menjadi orang tua? Kamu memiliki beberapa pilihan kehamilan berbeda yang dapat kamu pertimbangkan.

Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, jadi kamu perlu meneliti semuanya untuk membuat keputusan yang sepenuhnya tepat.

7. Cari bantuan profesional

Setelah merasa memiliki waktu untuk menjalani beberapa proses ini, mungkin akan membantu untuk memperjelas semua perasaan yang kamu alami, jika kamu bisa berbicara dengan profesional yang tidak menghakimi, yang juga akan bersikap netral. 

Kamu juga bisa mendapatkan dukungan dan bantuan dari orang tua atau orang-orang terdekatmu.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Minum Kopi Sebelum Olahraga, Apa Manfaat dan Risikonya?