"Dan yeah, ada kekuatan ketika dua orang perempuan bersatu," lanjutnya.
Griff mengatakan bahwa proses pembuatan lagu Head On Fire sendiri memakan waktu berbulan-bulan secara keseluruhan.
Untuk lagunya sendiri tercipta selama satu hari setelah pertemuan mereka.
Setelahnya, mereka sempat tak melanjutkan proyek ini lagi hingga akhirnya memutuskan untuk merilis Head On Fire.
"Itu memakan waktu satu hari untuk menulisnya di hari pertama. Kami tak membicarakannya lagi lalu memutuskan untuk merilis lagunya," ujar Griff.
Setelahnya, proses produksi pun berjalan cukup lama karena sempat berada dalam jarak yang terpaut jauh.
"Prosesnya memakan waktu lama di mana saya harus mengerjakan proses produksi dan mengirimkan kepadanya, sebaliknya," kata dia.
Namun, mereka kembali bersama dalam proses rekaman. "Kami pada akhirnya bersama lalu merekam vokal dan hal-hal lainnya," jelasnya.
Griff sendiri merupakan artis, produser, desainer yang memenangkan Brit Award dan menjadi artis perempuan pertama yang masuk 5 besar berkat album One Foot In Front Of The Other.
Baca Juga: Audrey Tapiheru Bawakan Ulang Lagu Satu Mimpiku dari The Groove
Album tersebut menampilkan hit singlenya yang berjudul Black Hole.
Penyanyi perempuan keturunan Cina-Jamaika ini juga merupakan pemilik dari lagu bertajuk One Night.
Saat ini, Griff tengah mengerjakan materi baru dan mengikuti tur dunia. ia juga diundang dalam tur Eropa Dua Lipa bertajuk Future Nostalgia dan tur Eropa Ed Sheeran.
Sementara itu, Sigrid sendiri merupakan penyanyi perempuan yang kini menetap di Los Angeles, Amerika Serikat sejak pandemi melanda.
Penyanyi berusia 24 tahun itu tengah mengumumkan tur Inggris, Irlandia, dan Eropa pada Musim semi 2022
Sigrid sendiri terkenal dengan lagu debutnya yang berjudul Don't Kill My Vibe.
Lagu itu mengantarkan Sigrid memenangkan BBC Music Sound 2018. (*)