Parapuan.co - Kawan Puan yang memiliki bisnis tentunya menginginkan keuangan bisnis yang sehat dan stabil, kan?
Selain terus berusaha untuk meningkatkan penjualan, kamu harus membuat anggaran keuangan atau budgeting untuk mengelola keuangan kamu.
Namun, bagi pelaku bisnis baru, budgeting atau membuat anggaran sering kali menjadi tantangan tersendiri yang kerap membuat bingung.
Padahal, anggaran keuangan berperan penting agar kamu bisa mencapai tujuan dan kesuksesan dalam berbisnis.
Bagi Kawan Puan yang ingin mempelajari cara budgeting dalam bisnis, berikut ini beberapa komponen yang harus kamu sertakan di dalam anggaran keuangan bisnis, dikutip dari Chron Small Business.
Baca Juga: Bisa Bantu Capai Tujuan Bisnis, Ini 7 Manfaat Budgeting dalam Bisnis
1. Pendapatan
Walaupun mungkin kamu akan merasa sulit untuk memperkirakan pendapatan yang akan kamu dapatkan di masa mendatang, kamu bisa berkaca pada jumlah pendapatan di masa lalu.
Namun, hal ini hanya berlaku bagi pelaku bisnis yang sudah menjalankan bisnisnya cukup lama, ya.
Jika Kawan Puan baru saja membangun dan mengembangkan bisnis, maka kamu bisa memperkirakan jumlah pendapatan per bulan setelah beberapa bulan menjalani bisnisnya.
Nah, dalam menentukan jumlah perkiraan pendapatan mendatang, sebaiknya berhati-hati untuk tidak terlalu berharap bisa mendapat jumlah besar.
Alih-alih menentukan jumlahnya secara asal, kamu bisa melihat angka pendapatan dari bisnis lokal serupa dan menggunakannya untuk memproyeksikan pendapatan bisnis kamu.
2. Pengeluaran tetap
Komponen besar dari anggaran keuangan bisnis adalah biaya tetap, yakni pengeluaran yang jumlahnya tidak berubah dari bulan ke bulan.
Beberapa biaya tetap yang mungkin harus kamu keluarkan setiap bulannya adalah uang sewa, kebutuhan bulanan, hingga premi asuransi bisnis.
Tentunya, setiap bisnis memiliki pengeluaran tetap yang berbeda-beda dan harus disesuaikan kembali dengan kebutuhan bisnisnya.
Baca Juga: Catat! Ini 6 Langkah Membuat Budgeting untuk Kelola Keuangan Bisnis
3. Biaya variabel
Selain biaya tetap, biaya variabel juga harus ada di dalam budgeting atau anggaran keuangan bisnis.
Apabila pengeluaran tetap merupakan biaya yang keluar dengan jumlah tetap, biaya variabel adalah biaya yang akan berfluktuasi berdasarkan kesuksesan bisnis kamu.
Misalnya saja, apabila kamu berhasil menjual produk tertentu dalam jumlah besar, maka kamu harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli bahan untuk produk tersebut.
4. Biaya semi-variabel
Adapun komponen biaya semi-variabel yang juga bisa berubah berdasarkan kinerja bisnis kamu yang harus ada di dalam budgeting bisnis.
Sebagai contoh, kenaikan gaji karyawan saat kinerja bisnis sedang baik, biaya pemasaran, dan biaya kebutuhan yang bervariasi dari bulan ke bulan.
Melihat kembali pengeluaran tahunan kamu bisa membantu kamu dalam menentukan biaya mana yang benar-benar tetap, mana yang biaya variabel, dan mana yang semi-variabel.
Baca Juga: Apa Itu Crowdfunding? Cara Bisnis Kreatif Dapat Modal yang Ramai Diperbincangkan
5. Keuntungan
Komponen terakhir yang tak kalah pentingnya adalah keuntungan atau margin yang kamu dapatkan.
Keuntungan adalah jumlah yang tersisa usai kamu mengurangkan perkiraan pendapatan dengan pengeluaran.
Dengan menentukan laba yang konservatif, kamu nantinya akan lebih siap merencanakan lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan bisnis.
Mulai dari membayar lebih banyak pemasaran, berinvestasi di peralatan baru, sampai memperluas lokasi bisnis kamu.
Itu dia beberapa komponen penting yang harus ada di dalam budgeting bisnis kamu.
Walaupun budgeting tampak rumit karena kamu harus memperhatikan dengan rinci hal-hal yang kamu butuhkan, membuat anggaran bisa membantu kamu agar keuangan bisnis bisa terkelola dengan baik. (*)