Kurikulum Prototipe Hapus Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA, Apa Itu?

Arintha Widya - Kamis, 23 Desember 2021
Ilustrasi kurikulum prototipe
Ilustrasi kurikulum prototipe

Ia kembali menambahkan, kurikulum prototipe sudah diujicobakan pada sekitar 2.500 sekolah yang tergabung dalam program Sekolah Penggerak.

Kerangka kurikulum prototipe dianggap lebih fleksibel dan fokus pada materi esensial, serta pengembangan karakter dan kompetensi siswa.

Kurikulum ini sendiri merupakan kelanjutan dari kebijakan pembelajaran sebagai respons terhadap pandemi Covid-19 yang diluncurkan Agustus 2020 lalu.

Maka itu, sekolah bisa memilih kurikulum prototipe ini untuk diterapkan lantaran sifatnya sendiri belum wajib, melainkan opsional.

Baca Juga: Viral E-sport Masuk Kurikulum Sekolah, Ini Alasannya Termasuk Cabang Olahraga

"Karena sifatnya opsional, kurikulum prototipe tidak disebut sebagai kurikulum 2022," tambah Anindito.

"Melainkan hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran," ucapnya lagi.

Penerapan kurikulum prototipe

Hal-hal terkait aturan penerapan kurikulum prototipe terdapat dalam Keputusan Mendikbud Ristek Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak.

Penerapannya, siswa SMA kelas X akan mengikuti semua mata pelajaran umum di sekolah.

Kemudian ketika naik ke kelas XI, siswa dapat menentukan mata pelajaran pilihan menyesuaikan minat dan bakatnya.

Sumber: Kompas
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara