Laura Anna Meninggal dan Sempat Alami Spinal Cord Injury, Ini Penyebab hingga Pencegahannya

Anna Maria Anggita - Rabu, 15 Desember 2021
Selebgram Laura Anna meninggal dunia
Selebgram Laura Anna meninggal dunia

Parapuan.co - Di saat sedang memperjuangkan keadilannya, Edelenyi Laura Anna meninggal dunia.

Sosok perempuan kuat bernama Laura Anna ini meninggal di usia 21 tahun pada hari Rabu, (15/12/2021).

Kabar duka ini disampaikan komedian Marshel Widianto melalui unggahan di akun Instagramnya @marshel_widianto.

"Loraaa, Terima kasiiih Loraaa udah ngajarin arti tentang Hidup dan Kuat nya diri kita buat bertahan dari keadaan yg terburuk❤️

Nantiii kita naik Red Ferarri yah di surga nanti????

REST IN PRIDE LAU❤️ Wuvv You lau ❤️❤️❤️," tulis Marshel.

Baca Juga: Kabar Duka, Selebgram Edelenyi Laura Anna Meninggal Dunia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Marshel Widianto (@marshel_widianto)

Penyebab pasti meninggalnya Laura Anna belum diketahui hingga saat ini.

Namun, selama dua tahun terakhir, Laura Anna menderita spinal cord injury semenjak mengalami kecelakaan 8 Desember 2019.

Lalu apa itu spinal cord injury?

Dilansir dari Mayo Clinicspinal cord injury merupakan kondisi cedera tulang belakang yang merusak sumsum tulang belakang atau saraf di ujung kanal tulang belakang (cauda equina).

 

Adapun penyebab umum dari spinal cord injury yakni:

1. Kecelakaan kendaraan bermotor

Kecelakaan mobil dan sepeda motor adalah penyebab utama cedera tulang belakang.

2. Jatuh

Cedera tulang belakang setelah usia 65 tahun paling sering disebabkan oleh jatuh.

3. Benturan keras

Cedera tulang belakang diakibatkan oleh benturan keras, biasanya dari luka tembak atau luka karena pisau.

4. Cedera olahraga dan rekreasi

Aktivitas atletik, seperti olahraga benturan dan menyelam di perairan dangkal, menyebabkan juga dapat menyebabkan cedera tulang belakang.

5. Penyakit

Kanker, radang sendi, osteoporosis, dan radang sumsum tulang belakang pun dapat menimbulkan cedera tulang belakang.

Faktor risiko spinal cord injury

Memang cedera tulang belakang biasanya merupakan akibat dari kecelakaan dan dapat terjadi pada siapa saja.

Tapi harus dipahami pula bahwa ada berbagai faktor risiko penyebab seseorang mengalami cedera tulang belakang, termasuk:

  • Laki-laki. Jika berdasarkan jenis kelamin, laki-laki lebih sering mengalami cedera tulang belakang dibanding perempuan.
  • Berada di antara usia 16 dan 30 tahun. Lebih dari setengah cedera tulang belakang terjadi pada orang dalam rentang usia ini.

Baca Juga: Selebgram Laura Anna Lumpuh Akibat Spinal Cord Injury, Penyakit Apa Itu?

  • Berusia 65 dan lebih tua. Lonjakan lain pada cedera tulang belakang terjadi pada usia 65 tahun. Jatuh menyebabkan sebagian besar cedera pada orang dewasa yang lebih tua.
  • Penggunaan alkohol. Penggunaan alkohol berkaitan dengan cedera tulang belakang traumatis.
  • Perilaku berisiko. Menyelam ke air yang terlalu dangkal atau berolahraga tanpa mengenakan perlengkapan keselamatan yang tepat atau mengambil tindakan pencegahan yang tepat dapat menyebabkan cedera tulang belakang. Kecelakaan kendaraan bermotor adalah penyebab utama cedera tulang belakang untuk orang di bawah 65 tahun.
  • Memiliki penyakit tertentu. Cedera yang relatif kecil dapat menyebabkan cedera tulang belakang jika seseorang memiliki gangguan lain yang mempengaruhi sendi atau tulang, seperti osteoporosis.

Demi menghindari faktor risiko di atas, maka penting bagi seseorang untuk lebih berharti-hati dan melakukan tindakan pencegahan seperti:

1. Berkendara dengan aman, seperti mengenakan sabuk pengaman.

2. Periksa kedalaman air sebelum menyelam alias jangan menyelam di kolam yang dangkal.

3. Jangan sampai jatuh, usahakan pakai bangku yang kuat dan memiliki pegangan di bagian tangan.

4. Lakukan tindakan pencegahan saat berolahraga. Selalu kenakan perlengkapan keselamatan yang direkomendasikan sesuai dengan jenis olahraga yang dilakukan.

5. Jangan minum alkohol ketika kamu menjadi pengemudi kendaraan.

Nah, pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan di atas ya, agar terhindar dari spinal cord injury. 

Baca Juga: Apa Itu Hipotermia, Risiko Kesehatan yang Mengancam Pendaki Gunung?

(*)

Sumber: Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Jogja First-timer? Ini Rekomendasi Itinerari buat Kamu!