Parapuan.co - Plasma konvalesen saat ini menjadi salah satu yang banyak dicari.
Kini terapi plasma konvalesen menjadi salah satu harapan kesembuhan bagi pasien Covid-19 yang bergejala berat.
Terlebih di saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia seperti beberapa bulan belakangan ini.
Permintaan plasma konvalesen pun semakin meningkat.
Hampir setiap hari di media sosial beredar pesan permohonan donor plasma konvalesen yang dikirimkan oleh keluarga, teman, atau kerabat pasien.
Baca Juga: Tak Lagi Perlu Hasil PCR Positif, Ini Syarat Terbaru Donor Plasma Konvalesen
Sayangnya hal ini tak dibarengi dengan adanya stok plasma yang memadahi.
Hal ini karena kurangnya jumlah penyintas yang mau turut mendonorkan plasmanya.
Keterbatasan informasi dan akses untuk mendonorkan plasma mungkin jadi salah satu penyebabnya.
Untuk itu, salah satu komunitas relawan di Solo pun membuat aksi gotong royong untuk bisa mempermudah akses donor plasma ini.
Komunitas Darah untuk Kita (DATA) bersama-sama dengan Pemerintah Kota Surakarta, PMI Surakarta, TNI, POLRI dan sejumlah pihak mengadakan Aksi Gotong Royong Skrining Donor Plasma Konvalesen di Solo Paragon Mall pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
Kegiatan yang diikuti oleh 120 penyintas Covid-19 yang dimaksudkan untuk memenuhi ketersediaan stok plasma konvalesen.
Aksi yang diinisiasi oleh Komunitas Darah untuk Kita (DATA) tersebut merupakan kegiatan pertama di Kota Solo yang berhasil menjaring lebih dari 100 peserta untuk diambil sampel darahnya.
dr. Kunti Dewi, Sp.PK., Direktur PMI Surakarta dalam kesempatan tersebut mengatakan apresiasi luar biasa bagi seluruh masyarakat yang terlibat.
“Dalam kegiatan ini, kami menerima 94 Sampel darah penyintas Covid-19 dan 64 di antaranya dinyatakan lolos atau memenuhi syarat sebagai pendonor plasma, semoga ini menjadi tambahan plasma yang mampu menyelamatkan nyawa pasien” ujar dr. Kunti.
Baca Juga: Bagi Pendonor, Siapkan Fisik Sebelum Donor Plasma Darah Dilakukan
Kegiatan yang berhasil terlaksana berkat gotong royong komunitas di Kota Solo tersebut dinilai sebuah langkah positif.
“Kami ingin inisiatif ini menjadi milik bersama, supaya semua pihak terlibat dalam penanganan pandemi lewat aksinya masing-masing," ungkap Miftah Faridl Widhagdha, inisiator Darah untuk Kita, di sela-sela acara.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakosa.
Teguh pun mengapresiasi kegiatan skrining donor plasma konvalesen yang dilaksanakan oleh komunitas DATA.
"Kami apresiasi inisiatif masyarakat dan komunitas untuk gotong royong menyelesaikan pandemi ini, model seperti ini harus ditiru oleh berbagai pihak, semua terlibat lewat aksinya masing-masing” ujar Teguh.
“Mengingat kebutuhan plasma konvalesen sangat tinggi, maka ketersediaan plasma harus didukung dan dibantu dari berbagai lapisan masyarakat untuk sukarela menjadi pendonor,” tambah Teguh.
View this post on Instagram
Sebagai informasi, terapi plasma konvalesen (kon-vuh-LES-unt PLAZ-muh) merupakan terapi menggunakan darah dari orang yang telah sembuh dari suatu penyakit untuk membantu orang lain pulih.
Baca Juga: Kurangnya Pendonor Sukarelawan, PMI Surakarta Tak Miliki Stok Plasma
Antibodi orang yang sudah sembuh dari infeksi Covid-19 diharapkan bisa membantu orang yang masih sakit.
"Antibodi dari penyintas Covid-19 bisa membuat pasien lebih survive. Karena ketika dirawat di rumah sakit ini antibodinya turun. Nah, pendonor ini memberikan antibodinya untuk membantu dia (pasien) melawan virus Covid-19 tersebut," ujar Kepala Bagian Pengembangan PMI Kota Surakarta dr. Agni Romadhona Vijayantimala saat dihubungi PARAPUAN pada Minggu (25/7/2021).
Penyintas yang hendak mendonorkan plasmanya pun harus memenuhi beberapa syarat.
Diantaranya sudah bebas dari Covid-19 setidaknya 14 hari, tidak memiliki komorbid, memiliki berat badan minimal 55 kg, dan untuk perempuan belum pernah hamil.
(*)