Parapuan.co - Olimpiade Tokyo 2021 baru saja memasuki perhelatan hari kedua, Sabtu (24/7/2021).
Di hari kedua ini, kabar gembira menghiasi berbagai media di tanah air terkait kemenangan atlet angkat besi (lifter) bernama Windi Cantika Aisah.
Selain karena usianya yang masih 19 tahun, Windi Cantika menarik perhatian lantaran menyumbangkan medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo.
Perempuan kelahiran Bandung, 11 Juni 2002 ini berhasil membawa pulang medali Perunggu di kelas 49 kg putri.
Baca Juga: 28 Atlet Indonesia Siap Berangkat untuk Olimpiade Tokyo, Ini Pesan Presiden Jokowi
Berkat prestasinya, Presiden Joko Widodo secara pribadi bahkan menyampaikan selamat melalui akun Instagramnya.
"Kabar baik datang dari Tokyo, hari ini. Atlet angkat besi putri Indonesia, Windy Cantika Aisah, mempersembahkan medali pertama dari ajang Olimpiade Tokyo dengan merebut medali perunggu di kelas 49kg," demikian tulis Jokowi. "Dari Tanah Air, saya menyampaikan selamat."
Melansir Tribunnews, capaian yang diraih Windi Cantika Aisah seolah sudah diramalkan jika mengingat prestasinya selama ini yang terbilang mentereng.
Disebutkan pada tahun 2017, dalam kurun waktu tiga tahun sejak memulai kariernya, ia sudah mampu berpartisipasi di ajang sekelas Olimpiade.
Kala itu, ia meraih medali emas pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) yang digelar di Semarang, Jawa Tengah.
Tahun 2018, ia kembali mendapatkan emas di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat yang berlangsung di Bogor.
Medali emas lain yang pernah diperolehnya, yaitu dari Asian Games 2018, SEA Games 2019, dan Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 di Uzbekistan.
Sang Ibu Juga Lifter Berprestasi
Meski atlet yang akrab disapa Cantika itu butuh usaha keras untuk bisa seperti sekarang, rupanya bakat sebagai lifter sudah dimilikinya sejak kecil.
Apalagi jika mengetahui bahwa sang ibu juga merupakan atlet lifter berprestasi asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Cantika itu menjadi atlet dan masuk ke PPLP Jawa Barat sekitar tahun 2015, kelas 7 atau 1 SMP, saat itu usianya baru sebelas," kata Dewi Nuranis, seorang pelatih angkat besi PPLP Jabar.
"Sebelum masuk PPLP Jabar, karena melihat bakat dan potensinya, dia itu sejak kecil memang sudah dilatih teknik dasar oleh ibunya yang juga seorang lifter," ujarnya lagi.
"Mulai dari sebatang kayu, baru di PPLP Jabar kami drill dengan peralatan sebenarnya, dan terus meningkat beban angkatannya seiring bertambahnya usia dia," tambahnya.
Baca Juga: Jadi Atlet Senam yang Tak Pernah Kalah, Simone Biles: Semua Karena Saya Mampu
Dewi menambahkan, Cantika juga sosok yang disiplin dan memiliki motivasi kuat.
"Ini anak selain punya karakter disiplin dan motivasi yang kuat, tapi juga anaknya enggak banyak alasan, enggak pernah melawan perintah pelatih," ujarnya.
Lebih lanjut, Dewi mengisahkan bagaimana perjuangan Cantika hingga ikut Olimpiade Tokyo dan berhasil meraih medali.
Disampaikan olehnya bahwa sang atlet muda ini sempat merasa terpuruk, tetapi para pelatih senantiasa mendukung, memotivasi, dan mendampinginya.
"Setelah melalui berbagai fase proses dan latihan ketat, ia pun kembali dan mengikuti seleksi Pelatnas untuk persiapan mengikuti kejuaraan Asian Games atau SEA Games, saya lupa," ujarnya.
"Karena kami tidak ingin Cantika kembali down seperti sebelumnya, maka kami memohon agar salah satu dari kami (pelatih) ikut mendampinginya selama Pelatnas, dan Alhamdulillah dengan itu, ia mampu memberikan prestasi terbaik dalam ajang bergengsi tersebut," terang Dewi bangga.
Wah, selamat ya Cantika! Semoga kembali berprestasi di pertandingan berikutnya. (*)