Potret Misogini dalam Dunia Musik di Kasus Konservatori Britney Spears

Aulia Firafiroh - Selasa, 29 Juni 2021
Britney Spears
Britney Spears

"Dia tidak bisa melakukan ini sendiri. Ada hakim, dokter, dan ahli di sepanjang jalan yang menyetujui ini. Mengapa? Apa yang mereka tahu bahwa kita tidak setuju?," tambahnya.

Sama dengan Whitney Houston dan Amy Winehouse, kehidupan Britney Spears dijadikan konsumsi publik yang dinilai bukan berdasarkan bakatnya, tetapi kehidupan pribadinya dan kemudian runtuhnya pernikahannya dengan Kevin Federline, ayah dari dua anaknya.

Setelah kehancurannya pada tahun 2008 dia ditempatkan di bawah konservatori ayahnya.

Britney Spears diketahui sudah berusaha menggugat untuk tidak berada dibawah konservatori ayahnya itu.

Menurut SkyNews.com, Britney Spears sepertinya memang butuh 'tabungan'. Menyelamatkan dari tekanan ketenaran, paparazzi, kecanduan, orang-orang yang mungkin mengeksploitasi, menggunakan dan melecehkan dirinya.

Baca juga: Justin Timberlake Meminta Pengadilan untuk Membebaskan Mantan Kekasihnya, Britney Spears

 

Seorang manajer musik, Jonathan Shalit, menyadari bahwa kasus Britney Spears sangat berdampak bagi industri musik.

"Pada tahun 1998 dunia memeluk Britney dengan cara yang sekarang akan dianggap sama sekali tidak pantas. Britney diseksualisasi secara global dengan dukungan bahkan dari orang tuanya sendiri pada usia 17 tahun," jelas Shalit yang dikutip dari laman SkyNews.com.

"Mengenai apakah urusan Britney perlu dikendalikan karena alasan yang dituduhkan, pengadilan perlu memutuskan. Tapi apa yang saya temukan sangat memprihatinkan adalah bahwa bertahun-tahun kemudian, ayahnyalah yang terus menjadi orang yang memegang kendali, dengan begitu banyak masalah yang tampaknya menjadi perhatian sah tentang kesesuaiannya," tambah kata Shalit.

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh