Mengenal Madeleine Albright, Perempuan Tertua yang Masuk Forbes 50 Over 50

Arintha Widya - Kamis, 10 Juni 2021
Madeleine Albright
Madeleine Albright

Kisah Madeleine menjadi perempuan pemimpin

Tahun 1992 tak lama setelah Bill Clinton terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, Madeleine Albright akhirnya mengambil peran di kancah politik.

Presiden Clinton kala itu memilihnya mewakili Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ia resmi diangkat sebagai wakil tetap Amerika Serikat untuk PBB pada Januari 1993.

Empat tahun menjabat, perempuan yang masuk Forbes 50 Over 50 ini dinominasikan untuk menjadi menteri luar negeri.

Baca Juga: Masuk Kedalam Forbes 30 Under 30, Inilah Sosok Maudy Ayunda

Namun, akhirnya di awal 1996, ia dilantik sebagai sekretaris negara ke-64 Amerika Serikat.

Lebih dari itu, Madeleine Albright menjadi perempuan pertama yang menempati jabatan sebagai sekretaris negara di negara tersebut.

Selama menjabat, ia telah berjuang mengadvokasi peningkatan hak asasi manusia dan demokrasi di seluruh dunia.

Ia juga berusaha keras menghentikan penyebaran senjata nuklir dari negara-negara bekas jajahan Uni Soviet ke Korea Utara.

Sebagai seorang diplomat, ia terlibat erat dalam pekerjaan untuk menormalkan hubungan AS dengan negara-negara seperti Tiongkok dan Vietnam.

Pada 1997, ia menjadi tokoh utama dalam misi perdamaian ke Timur Tengah, di mana ia menengahi negosiasi antara Israel dan berbagai negara Arab.

Kemudian pada Oktober tahun 2000, ia mencetak sejarah lagi ketika menjadi menteri luar negeri Amerika pertama yang melakukan perjalanan ke Korea Utara.

Baca Juga: Masuk Forbes 30 Under 30, Inilah Kakak Beradik di Balik 'Bye-bye Plastic Bags'

Di samping aktivitasnya di dunia politik, Madeleine juga sudah banyak menelurkan buku.

Beberapa bukunya bahkan tercatat sebagai best-seller menurut New York Times.

Buku-buku tersebut di antaranya, Madam Secretary: A Memoir (2003), The Mighty and the Almighty: Reflections on America, God and World Affairs (2006), dan masih banyak lagi.

Hebat dan bikin kagum, ya, Kawan Puan? (*) 

Sumber: Forbes,biography.com
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami