Muncul Gejala Menopause Pada Perempuan? Begini Penjelasannya!

Ericha Fernanda - Kamis, 22 April 2021
Depressed woman with headache hand holding her head on the bed.
Depressed woman with headache hand holding her head on the bed. Johnstocker

Parapuan.co - Menopause yang terjadi pada perempuan menandakan bahwa ia sudah tidak dapat hamil secara alami lagi.

Selanjutnya, tidak mengalami menstruasi dalam 12 bulan berturut-turut atau dimulai antara usia 45 dan 55 tahun.

Kebanyakan perempuan pertama kali mulai mengalami gejala menopause sekitar empat tahun sebelum periode terakhir mereka.

Baca Juga: Yuk Cek Fakta Soal Kesehatan Vagina Seiring Bertambahnya Usia

Gejala juga berlanjut sekitar empat tahun setelah haid terakhir mereka.

Mengapa menopause terjadi?

Melansir Healthline, menopause adalah proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia ovarium dan menghasilkan lebih sedikit hormon reproduksi.

Tubuh mulai mengalami beberapa perubahan sebagai respons terhadap tingkat yang lebih rendah dari, estrogen, progesteron, testosteron, hormon perangsang folikel, dan hormon luteinizing.

Salah satu perubahan yang paling menonjol dari menopause adalah hilangnya folikel ovarium yang aktif.

Folikel ovarium merupakan struktur yang menghasilkan dan melepaskan sel telur dari dinding ovarium, memungkinkan terjadinya menstruasi dan kesuburan.

Kebanyakan perempuan pertama kali menyadari frekuensi menstruasi menjadi kurang konsisten, alirannya menjadi lebih berat dan lama.

Ini biasanya terjadi pada akhir usia 40-an.

Baca Juga: Punya Bekas Jerawat PIE dan PIH? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Menurut penelitian, diperkirakan 75% perempuan mengalami hot flashes saat menopause.

Hot flashes adalah merasa hangat secara tiba-tiba di bagian wajah, leher, dan dada, serta mengeluarkan banyak keringat.

Gejala umum lainnya, meliputi:

- Insomnia

- Kekeringan vagina

- Depresi

- Kegelisahan

- Penambahan berat badan

- Peningkatan buang air kecil

- Rambut menipis atau rontok

- Infeksi saluran kemih (ISK)

- Sakit kepala

- Payudara sakit atau lunak

- Sendi yang nyeri atau kaku

- Jantung berdebar kencang

 

Baca Juga: Mengenal Progesteron, Hormon untuk Perkembangan Seksual bagi Perempuan

Pengalaman menopause setiap wanita itu berbeda. Gejala biasanya lebih parah ketika menopause terjadi secara tiba-tiba atau dalam waktu singkat.

Perlu diketahui, kondisi yang mempengaruhi kesehatan ovarium termasuk kanker, histerektomi (angkat rahim), gaya hidup seperti merokok cenderung meningkatkan keparahan dan durasi gejala.

Hati-hati jika sudah mengalami gejala menopause di usia dini, ini dikaitkan dengan risiko osteoporosis dan patah tulang yang lebih tinggi, perubahan kognitif, penyakit jantung, menurunnya libido, perubahan vagina, dan perubahan suasana hati. (*)

 

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Jogja First-timer? Ini Rekomendasi Itinerari buat Kamu!