Misi Artemis: Misi NASA Membawa Astronot Perempuan Pertama Ke Bulan

Vregina Voneria Palis - Selasa, 16 Maret 2021
MISI ARTEMIS NASA
MISI ARTEMIS NASA

Parapuan.coNASA (Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika) bersiap untuk kembali ke permukaan bulan dengan misi ‘Artemis’ yang bertujuan untuk mengembalikan astronot ke bulan dalam dekade ini.

Namun kali ini, misi pergi ke bulan akan mengikutsertakan astronot perempuan. 

Nama Artemis sendiri diambil dari mitologi Yunani, saudara kembar dewa Apollo, yang juga dianggap sebagai dewi bulan.

Dua belas laki - laki Amerika telah berjalan di bulan. Apollo terakhir meninggalkan jejaknya di sana pada Desember 1972.

Sekarang, setengah abad kemudian, NASA berencana mengirim orang kembali ke bulan. Misi ini bertujuan agar jejak kaki berikutnya di bulan akan dibuat oleh seorang perempuan.

Baca Juga: Awas, Ini 4 Langkah Melindungi Diri Dari Penipuan Lewat Sosial Media

Melansir dari CBSNews, 18 astronot telah dipilih untuk misi artemis ini.

Sembilan perempuan, sembilan laki laki. Enam di antaranya adalah pilot uji, empat bergelar Ph.D., tiga dokter medis.

Belum diketahui siapa di antara mereka yang akan terbang ke bulan, tetapi dua di antaranya saat ini berada di luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Mengirim astronot dalam misi perjalanan pulang pergi ke permukaan planet lain mungkin merupakan puncak pencapaian program luar angkasa.

Namun, perjalanan tersebut berbahaya, dan menyelesaikannya dengan aman membutuhkan persiapan matang dan proses hingga bertahun-tahun, itulah sebabnya para astronot NASA bersiap untuk misi bulan yang potensial.

Baca Juga: Tak Cuma BTS, Ini Dia 5 Musisi Asia yang Masuk Grammy, Ada dari Indonesia!

Administrator NASA Jim Bridenstine mengatakan pada pertemuan Dewan Antariksa Nasional bahwa misi badan tersebut adalah melakukan perjalanan ke bulan secara berkelanjutan, dan untuk belajar bagaimana bertahan hidup serta bekerja di planet lain.

NASA perlu menjelajahi lebih banyak permukaan bulan menggunakan teknologi baru setelah sebelumnya misi Apollo ke bulan pada akhir 1960-an dan 1970-an.

Tujuan jangka panjangnya adalah untuk membangun dan mempertahankan pijakan permanen di bulan, setelah itu fokusnya akan bergeser ke Mars.

Rencana lain dari misi Artemis adalah stasiun luar angkasa bernama Gateway, yang dimaksudkan untuk mengorbit bulan.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya Grup K-Pop, Begini Penampilan BTS di Grammy Awards 2021

NASA bermaksud menggunakan perusahaan Elon Musk, SpaceX untuk meluncurkan komponen Gateway pada salah satu roket Falcon Heavy.

Falcon Heavy sendiri adalah roket buatan SpaceX yang telah diluncurkan pada tahun 2019 lalu dan menerbang 24 satelit eksperimental.

Baca Juga: Paula Verhoeven Umumkan Kehamilan Kedua, Akui Deg-degan Meski Bukan Pengalaman Pertama

Kemitraan antar keduanya untuk benar-benar akan mengantarkan perempuan dan laki - laki ke bulan masih belum pasti.

Donald Trump menetapkan 2024 sebagai waktu pelaksanaannya, namun hal ini dinilai tidak realistis.

Presiden Biden sendiri belum menetapkan jadwal, tetapi Gedung Putihnya telah memberikan gagasan tentang Artemis yang diacungi jempol sejak awal. (*)