Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tantangan Perempuan Peneliti di Bidang Analisa Pangan Menurut Ahli

Kompas.com - 29/03/2024, 13:15 WIB
Tantangan perempuan peneliti di bidang analisa pangan. (zorazhuang/Getty Images)Tantangan perempuan peneliti di bidang analisa pangan.
Editor Citra Narada Putri

Parapuan.co - Menurut data UNESCO (2023) ada 30 persen perempuan peneliti di seluruh dunia.

Sedangkan di lingkup nasional, Data Badan Riset dan Inovasi Nasional 2023 menunjukkan terjadi peningkatan persentase perempuan peneliti sebanyak 45 persen di Indonesia.

Pertumbuhan ilmuwan perempuan di seluruh dunia terjadi secara bertahap namun signifikan. 

Upaya untuk mendorong kesetaraan gender dalam ilmu pengetahuan dan penelitian telah meningkatkan partisipasi perempuan selama beberapa dekade terakhir. 

Kendati demikian, masih banyak perempuan peneliti yang menghadapi berbagai tantangan.

Dr. Widiastuti Setyaningsih S.T.P., M.Sc, peneliti, food analytical chemist dan dosen dari Universitas Gadjah Mada. (Dok. Fausta Bayu/L'Oreal Indonesia)Dr. Widiastuti Setyaningsih S.T.P., M.Sc, peneliti, food analytical chemist dan dosen dari Universitas Gadjah Mada.

Tantangan Perempuan Peneliti

Dalam wawancara eksklusif dengan PARAPUAN (15/3/2024), Dr. Widiastuti Setyaningsih S.T.P., M.Sc, peneliti, food analytical chemist dan dosen dari Universitas Gadjah Mada menceritakan pengalamannya.

“Kalau secara konvensional sebenarnya analisis kimia, enggak begitu ramah bagi perempuan, terutama yang sedang hamil,” cerita perempuan yang akrab dipanggil Dr. Widi, seperti melansir PARAPUAN.

Baca Juga: Ini Perjalanan Dr. Widiastuti Setyaningsih Meneliti Bunga Pisang untuk Jaga Kesehatan Mental

Perempuan yang mendapatkan dana hibah L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023 menilai bahwa jika sedang melakukan aktivitas di lab sangat erat dengan penggunaan bahan-bahan kimia yang mungkin saja berbahaya.

“Kita di lab kan erat menggunakan pelarut organik, bahkan senyawa yang kita teliti mungkin saja berbahaya, karena tidak hanya senyawa bioaktif tapi juga ada senyawa kontaminan, seperti toksin,” cerita Dr. Widi. 

Menurutnya, penting bagi perempuan peneliti untuk mengetahui prosedur bekerja yang baik dan aman. 

Begitu juga laboratorium yang perlu menyediakan perlengkapan yang aman untuk para penelitinya, termasuk perempuan.

“Tetapi saat ini, sudah sejak beberapa dekade, ada penerapan green chemistry, atau prinsip kimia hijau. Dengan penerapan prinsip ini resiko tersebut dapat dikurangi dengan penggunaan bahan kimia yang less toxic, lebih ramah lingkungan atau bahkan tidak pakai sama sekali,” jelasnya. 

Ia pun menambahkan dengan adanya pengembangan metode analisis baru yang tanpa bahan kimia, dinilai akan lebih aman bagi perempuan peneliti, terutama bagi ibu hamil.

Di saat yang bersamaan, para perempuan peneliti juga masih kesulitan menyeimbangkan kehidupan pekerjaan dan pribadinya.

“Saya sendiri sebenarnya lebih percaya work and life enggak bisa balance. Karena sebagai seorang ibu seringnya dituntut lebih banyak waktu untuk mengurus life daripada work, untuk membersamai keluarga terutama anak” ujarnya. 

Dalam pekerjaan, menurut Dr. Widi, para perempuan peneliti bisa saja digantikan oleh sumber daya manusia yang lain. 

Baca Juga: Mainkan Banyak Peran, Ini Work Life Balance ala Amaryllis Esti Wijono

“Tapi kalau kehadiran kita itu tidak bisa tergantikan saat kita membersamai anak. Tapi aktualnya yang terjadi tuntutan kerjaan itu lebih banyak dan akan semakin banyak dengan meningkatnya karier seseorang,” jelasnya.

Maka, agar kedua kehidupan tersebut bisa berjalan - bukan berarti seimbang - diperlukan kompromi dan strategi. 

“Masih perlu lagi pertimbangan untuk membagi waktu work karena saya tidak hanya untuk penelitian saja sebenarnya. Lebih challenging karena sebagai dosen juga,” ceritanya yang mengaku membagi waktu pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi tantangan terbesarnya. 

Maka strategi yang dilakukan Dr. Widi adalah meminta bantuan untuk pekerjaan yang bisa didelegasikan atau memiliki tim yang kompak, yang bisa diandalkan untuk back up pekerjaan.

Dunia Sains yang Lebih Inklusif

Walau kendala dan tantangan masih kerap dihadapi oleh perempuan peneliti, namun Dr. Widi mengaku bangga karena timnya didominasi oleh kaum hawa. 

“Laki-lakinya (tim riset) hanya seperlimanya. Malah mungkin sepuluh persen yah yang laki-laki,” ceritanya. 

Di bidang teknologi pangan, menurut Dr. Widi, memang didominasi perempuan peneliti. 

Di sisi lain, bidang analisa pangan yang ia geluti juga cukup mendukung para perempuan peneliti untuk bisa berkembang. 

Baca Juga: Agustine Christela Melviana: Perempuan sebagai Peneliti di Bioteknologi Punya 3 Kelebihan Ini

“Ada kemungkinannya kita menjadi leader di dalam bidang analytical chemistry, meskipun memang ada keterbatasan pada beberapa hal,” ujarnya. 

Dr. Widi mengaku cukup bersyukur bahwa bidang analisis pangan cukup inklusif. 

“Di lingkungan saya sendiri, empat per limanya adalah perempuan peneliti. Dan di lingkungan aktual juga sudah saya rasakan cukup kondusif untuk perempuan beraktivitas dalam penelitian ilmiah, khususnya di analisis pangan,” ceritanya berdasarkan pengalamannya sendiri.

Sementara dunia sains secara umum, menurut Dr. Widi, mungkin masih ada beberapa bidang yang lebih banyak dikuasai oleh laki-laki.  

Dilihat dari perspektif kesempatan, menurutnya perempuan peneliti tidak kalah kompetitif dengan laki-laki. Tapi ketertarikan bidangnya terkadang masih terkotak-kotak berdasarkan gender.

Misal saja bidang pangan yang lebih erat dengan perempuan dan teknik yang lebih banyak dengan laki-laki.

“Anggapan di awal bahwa bidang ini bidang laki-laki, bidang ini bidang perempuan itu harusnya dinetralkan,” harap Dr. Widi agar bisa menghadirkan dunia sains yang lebih inklusif.  

“Sehingga apapun bidangnya perempuan bisa berkompetisi dengan laki-laki. Juga perempuan peneliti bisa berkompeten di bidang yang mana biasanya laki-laki yang berkompeten,” tutupnya. 

(*)

Baca Juga: Persiapan Perempuan Berkarier di Bioteknologi Menurut Agustine Christela Melviana

Sumber Parapuan

Terkini Lainnya

4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

PARAPUAN
Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

PARAPUAN
6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan,  Viral Bantu Turunkan Berat Badan

6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan, Viral Bantu Turunkan Berat Badan

PARAPUAN
Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

PARAPUAN
Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

PARAPUAN
Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

PARAPUAN
Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

PARAPUAN
Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

PARAPUAN
4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

PARAPUAN
Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

PARAPUAN
Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

PARAPUAN
Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com