Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Kualitas Udara Buruk, Polusi Udara Sebabkan Serangan Asma

Kompas.com - 14/09/2023, 10:15 WIB
Polusi udara sebabkan serangan asma FreepikPolusi udara sebabkan serangan asma
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Belakangan isu soal polusi ibu kota tengah jadi perbincangan hangat.

Pasalnya hal ini cukup membuat warga Jakarta merasa serah dengan kualitas udara yang ada di sekitarnya.

Bukan hanya karena harus menghirup udara yang buruk, polusi udara juga dapat meningkatkan risiko datangnya penyakit.

Beberapa penyakit yang mungkin terjadi akibat polusi udara ini antara lain adalah serangan asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Pneumonia, serta Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Merujuk data situs pemantau kualitas udara IQAir, Jumat (1/9/2023) indeks kualitas udara (AQI) kota Jakarta berada di angka 160 dengan kategori tidak sehat.

Hal ini berarti memiliki kadar polutan particulate matter 2,5 (PM 2,5) tinggi.

Jakarta dalam urutan kota kedua dengan polusi tinggi dunia di bawah Kolkata, India dengan angka 161.

Sedangkan Dubai, Uni Arab Emirates memiliki angka 158.

Adapun indeks kadar udara yang bersih ada di angka 0-50, sedangkan moderate di angka 51-100, dan tidak sehat untuk orang sensitif jika angkanya mencapai 101-150.

Kualitas udara yang buruk inilah yang perlu diwaspadai dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama yang berhubungan dengan pernapasan.

Baca Juga: Mengapa Asma Sering Kambuh saat Malam Hari? Ini 4 Cara Mengatasinya

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa kasus penyakit respirasi di Jabodetabek meningkat dalam enam bulan terakhir.

Data tersebut merujuk dari laporan yang dilakukan oleh Puskesmas maupun rumah sakit di wilayah Jabodetabek.

"Dalam enam bulan terakhir menunjukan terjadi peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dilaporkan di Puskesmas maupun di rumah sakit Jabodetabek. Untuk wilayah DKI Jakarta mencapai 100 ribu kasus/bulan," papar Maxi dalam keterangan pers, Senin (28/8/2023).

Masalah polusi udara sudah menjadi perhatian nasional mengingat dampak besar akan kesehatan.

Bahkan peningkatan kasus itu juga sudah menjadi pembahasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023 lalu.

Bahkan masalah polusi udara juga sudah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Untuk meminimalisir dampak buruk polusi udara terhadap masyarakat, Presiden Jokowi meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sebagaai Pemimpin penanganan polusi udara di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Presiden Jokowi mengintruksikan Menko Luhut dan Menkes Budi untuk mengatasi masalah tingginya polusi dan menyiapkan faskes, terutama tingkat Puskesmas untuk siap melayani masyarakat dengan gejala asma dan penyakit respirasi lainnya. 

Baca Juga: Benarkah Perempuan Lebih Berisiko Mengidap Asma? Ini Penjelasam Ahli

Bahkan agar Puskesmas jadi garda terdepan, Menkes Budi akan menyiapkan spirometri di seluruh puskesmas untuk menilai fungsi paru dan mendiagnosis penyakit pernapasan.

Sementara itu, Ketua Pokja Asma dan PPOK dari Pehimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Budhi Antariksa, SpP(K) menjelaskan bahwa polusi udara memang bisa menjadi salah satu pencetus yang menimbulkan penyakit respirasi.

Budhi menjelaskan hal ini juga cukup menghawatirkan di mana prevalensi penyandang asma di Indonesia per tahun 2022 mencapai 7% atau 18 juta orang.

"Pasien asma adalah penyakit penyempitan saluran napas karena ada pencetusnya. Dari luar adalah polusi udara, asap rokok hingga stres yang merupakan faktor harus dikontrol," kata dr. Budhi, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.

Menurut dr. Budhi, Puskesmas perlu ditingkatkan sebagai lini pertama untuk diagnosa dan pengobatan penyakit respirasi, termasuk asma.

Selain persiapan spirometri sebagai alat pendukung diagnosa, pasien juga perlu diberikan obat sesuai tata laksana medis terkini.

Contohnya, obat asma saat ini yang tersedia di puskesmas adalah obat pelega oral yang jika digunakan dalam jangka panjang justru dapat meningkatkan resiko terjadinya serangan asma. 

“Supaya serangan asma tidak sering terjadi, pasien perlu diberikan obat pengontrol asma inhalasi di tingkat Puskesmas supaya asmanya terkontrol tidak hanya gejalanya,” ujar dr. Budhi.

Budi menambahkan bahwa sebenarnya obat pengontrol asma inhalasi sudah lama ada di BPJS tapi hanya tersedia dalam jumlah terbatas di Puskesmas.

“Dokter umum sudah memiliki kompetensi untuk mendiagnosa dan memberikan pengobatan untuk barbagai penyakit respirasi, termasuk asma.

"Namun dengan adanya obat pengontrol, dokter Puskesmas akan bisa memberikan obat asma sesuai kebutuhan pasien berdasarkan tatalaksana medis pengobatan asma terkini,” tutup dr. Budi.

Baca Juga: Jelang Hari Asma Sedunia, Kenali Gejala, Penyebab, dan Faktor Risikonya

(*)


Terkini Lainnya

Kolaborasi dengan Henny Harun, Skindoze Luncurkan HIT REWIND! Granactive Retinoid Night Serum

Kolaborasi dengan Henny Harun, Skindoze Luncurkan HIT REWIND! Granactive Retinoid Night Serum

PARAPUAN
Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres Intercolor Edisi Spring/Summer 2026

Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres Intercolor Edisi Spring/Summer 2026

PARAPUAN
Liburan Hemat! Begini Tips Booking Kamar Hotel dengan Harga Promo

Liburan Hemat! Begini Tips Booking Kamar Hotel dengan Harga Promo

PARAPUAN
Ilmuwan Perempuan Lawan Diskriminasi, Ini Sinopsis Lessons in Chemistry

Ilmuwan Perempuan Lawan Diskriminasi, Ini Sinopsis Lessons in Chemistry

PARAPUAN
Punya Mobilitas Tinggi, Pengendara Perempuan Kini Bisa Lebih Tenang Karena 10 Fitur Mitsubishi Xforce Ini

Punya Mobilitas Tinggi, Pengendara Perempuan Kini Bisa Lebih Tenang Karena 10 Fitur Mitsubishi Xforce Ini

PARAPUAN
Terasa Ringan, Ini Rekomendasi Water Based Foundation dari Brand Lokal

Terasa Ringan, Ini Rekomendasi Water Based Foundation dari Brand Lokal

PARAPUAN
Bisa Pakai Pulsa, Begini Cara Top Up Diamond Free di MiracleGaming.Store

Bisa Pakai Pulsa, Begini Cara Top Up Diamond Free di MiracleGaming.Store

PARAPUAN
Punya Banyak Manfaat, Ini Dia Keuntungan Membeli Kursi Taman Besi

Punya Banyak Manfaat, Ini Dia Keuntungan Membeli Kursi Taman Besi

PARAPUAN
Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

PARAPUAN
Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

PARAPUAN
4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

PARAPUAN
Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

PARAPUAN
6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan,  Viral Bantu Turunkan Berat Badan

6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan, Viral Bantu Turunkan Berat Badan

PARAPUAN
Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

PARAPUAN
Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

PARAPUAN
Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

PARAPUAN
Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

PARAPUAN
Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

PARAPUAN
4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

PARAPUAN
Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

PARAPUAN
Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

PARAPUAN
Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com