Parapuan.co - Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat global, termasuk Indonesia ialah sampah plastik.
Dapat mencemari lingkungan, sampah plastik yang dibiarkan begitu saja bisa membahayakan manusia di masa depan.
Pada 2021, kebocoran sampah plastik ke laut sebesar 28,5 persen berhasi diatasi pemerintah. Meski begitu, arget pengurangan masih menyisakan sebesar 41,5 persen hingga 2025 mendatang.
Untuk mengurangi dan mengelola sampah plastik, Danone AQUA bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).
Ketiganya menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam mendukung program Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia atau GRADASI.
GRADASI sendiri diluncurkan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Dalam acara penandatanganan MoU, hadir pula perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
Mengapa Ada GRADASI?
GRADASI pada dasarnya memiliki kesamaan visi dan misi dengan komitmen #BijakBerplastik yang diluncurkan Danone-AQUA sejak 2018.
Sebagai informasi, #BijakBerplastik merupakan kampanye brand tersebut untuk menanggulangi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Karyanto Wibowo selaku Sustainable Development Director Danone Indonesia, mengatakan tujuan kolaborasi ini secara keseluruhan.
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |