Parapuan.co – Kawan Puan, ada banyak faktor yang bisa memengaruhi tumbuh kembang anak, salah satunya pola asuh orang tua.
Sebagai orang tua, tentu kita ingin anak-anak tumbuh dengan baik melalui pola asuh yang diterapakan.
Namun, ada kalanya orang tua tidak menyadari bahwa pola asuh yang selama ini diterapkan terlalu berlebihan.
Akibatnya anak bisa merasa terkekang dan berdampak pada perkembangan emosial serta sosial. Nah pola asuh berlebihan tersebut biasa disebut overparenting.
Agar tidak terjebak pada pola asuh berlebihan ini, simak penjelasan lebih lengkap tentang overparenting berikut, seperti dikutip dari PARAPUAN berikut!
Definisi Overparenting
Mengutip Times of India, overparenting terjadi ketika orang tua mencoba mengatur kehidupan anak secara berlebihan.
Dalam pola asuh ini, semua pilihan, keputusan, perilaku, dan tindakan anak harus sesuai dengan persetujuan orang tua.
Hal tersebut biasanya terjadi karena orang tua tidak bisa melihat anaknya terluka, gagal, atau melakukan kesalahan.
Bisa juga karena kita terlalu kasihan dan merasa bersalah ketika mendisiplinkan anak atas tindakannya.
Baca Juga: Dampak Jika Suami Istri Punya Pola Asuh Anak yang Berbeda, Seperti Apa?
Dampak Overparenting bagi Anak
Kawan Puan, gaya pengasuhan yang terlalu waspada dan memanjakan dapat memiliki konsekuensi serius pada perkembangan kepribadian anak.
Anak menjadi terlalu bergantung pada orang tua, terutama untuk hal-hal dasar di mana mereka seharusnya bisa mandiri.
Selain itu, anak terlalu lemah untuk menerima kegagalan dan tidak tahan menghadapi kesulitan yang harus dihadapi.
Overparenting dapat mencegah anak belajar bagaimana melindungi dan membela diri mereka sendiri dengan berani.
Terlebih lagi, anak-anak mungkin tidak belajar bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan mereka sendiri.
Kawan Puan, itulah penjelasan singkat tentang apa itu overparenting sekaligus berbagai dampaknya bagi tumbuh kembang anak.
Sebagai orang tua, kita harus memahami bahwa anak perlu belajar tentang kesulitan, kesedihan, tantangan, dan kegagalan.
Dengan begitu, anak akan belajar juga bagaimana cara mengatasinya dan bangkit dari situasi sulit tersebut.
Baca Juga: 5 Tips Atasi Pola Asuh yang Berbeda, Suami Istri Perlu Saling Terbuka
(*)