Parapuan.co – Kawan Puan, kehilangan anak menjadi salah satu patah hati terbesar orang tua.
Kehilangan anak tersebut bisa terjadi karena anak lebih dulu meninggal dunia atau tidak sempat lahir ke dunia.
Karena patah hati tersebut, tak dapat dimungkiri jika banyak hal akan berubah dalam kehidupan pernikahan setelah kehilangan anak.
Perubahan dalam menjalani hubungan antara suami dan istri bisa disebabkan karena perbedaan keduanya dalam menghadapi perasaan kehilangan.
Jenny Agliss, seorang juru bicara di Child Bereavment UK, menjelaskan bahwa kehilangan anak mempunyai dampak dalam hubungan pernikahan.
Menurutnya, sebagian besar perceraian karena kehilangan anak bisa menimpa pasangan dengan usia pernikahan dalam rentang 10 bulan maupun 10 tahun.
Oleh karena itu, sama-sama menjaga hubungan agar tetap hangat dan harmonis perlu dilakukan baik suami maupun istri.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar hubungan tetap hangat selepas kehilangan anak, seperti mengutip goodto.com!
Baca Juga: Beda Suami dan Istri Ekspresikan Duka saat Kehilangan Anak, Ada yang Tampak Tegar
1. Menuliskan emosi yang tak mampu terucap
Apabila kamu sulit menyampaikan kesedihan dengan curhat kepada pasangan, coba tuliskan perasaanmu di buku catatan atau media lain.
Di zaman digital seperti sekarang, kamu bisa juga mengungkapkan emosi yang tidak terucap melalui media sosial, hingga memo di ponsel pintar.
Jika hanya ingin berbagi kesedihan dengan pasangan, tulis saja pesan untuknya dan sampaikan apa yang kamu rasakan.
Setelah itu, coba luangkan waktu berdua untuk membicarakan perasaan masing-masing.
2. Tidak membatasi pasangan dalam berduka
Setiap orang punya waktu berbeda dalam merasakan sedih karena kehilangan anak.
Ada yang seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan, atau bahkan lebih lama dari itu.
Oleh karenanya, sepasang suami istri sebaiknya tidak memberikan batas kapan harus berhenti merasa sedih.
Jika ada batasan, justru akan muncul cekcok dan pertengkaran, dan jadi sulit menjaga pernikahan.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Tak Ada Sebutan bagi Orang Tua yang Kehilangan Anak
3. Cerita kepada orang lain
Cara berikutnya ialah menceritakan kegelisahanmu kepada orang lain, meskipun mereka mungkin tidak memahaminya.
Curahkan perasaanmu kepada anggota keluarga dekat, semisal ayah, ibu, atau saudara kandung.
Berbicara dengan keluarga terkasih bisa membantu menyembuhkan duka yang kamu rasakan.
Seiring dengan sembuhnya duka tersebut, kamu bisa kembali menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan.
4. Saling mendukung
Terakhir, suami dan istri wajib saling mendukung ketika baru saja kehilangan anak yang dicintai.
Pasalnya tidak ada yang dapat benar-benar menyembuhkan luka pasangan suami istri kecuali mereka sendiri.
Saling mendukung dan memahami akan membantu kehidupan pernikahan tetap terjaga dan langgeng.
Baca Juga: 5 Penyebab Generation Gap Orang Tua dan Anak, Kurang Interaksi Salah Satunya
5. Menerima cara pasangan berduka tanpa bertanya
Seperti diketahui, sepasang suami istri mungkin berbeda dalam mengekspresikan rasa kehilangan dan kesedihannya.
Satu pihak barangkali bisa tetap tegar karena ingin segera move on dan melanjutkan hidup.
Sedangkan pihak lainnya masih meratapi kesedihan dan merasa sulit untuk melupakan.
Maka dari itu, terimalah cara pasanganmu berduka tanpa mempertanyakan, apakah dukanya lebih besar atau lebih kecil darimu.
Saling menerima perasaan masing-masing akan membantu sepasang suami istri bisa melanjutkan kehidupan berdua.
Kawan Puan, itulah berbagai cara menjaga pernikahan bagi pasangan suami istri yang baru kehilangan anak.
Semoga dengan ini kamu dan pasangan bisa saling mendukung dan kembali menjaga hubungan agar tetap hangat dan harmonis ya! (*)