Parapuan.co - Belakangan masyarakat dibuat khawatir dengan kemunculan penyakit misterius yang menyerang anak-anak.
Penyakit tersebut adalah hepatitis akut yang terjadi pada anak usia satu bulan hingga 16 tahun.
Hepatitis akut misterius ini terjadi di 12 negara berbeda dunia, termasuk di Indonesia. Disebut misterius karena belum diketahui pasti apa penyebabnya.
Ketua Unit Kerja Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Muzal Kadim, SpA(K)., mengimbau para orang tua agar waspada terhadap gejala hepatitis akut pada anak.
Pasalnya, hepatitis akut dapat menyerang anak secara tiba-tiba dan gejalanya berat (demam, kuning, dan lemas).
Oleh sebab itu, orang tua diimbau untuk segera melakukan pertolongan pertama dan tidak menunggu sampai penyakit kuning muncul.
Gejala Hepatitis Akut
"Hepatitis ditularkan melalui saluran cerna seperti tangan, mulut, alat makanan, makanan, dan air," kata dr. Muzal kepada PARAPUAN, Sabtu (7/5/2022).
Ia melanjutkan, gejala hepatitis akut adalah muntah, diare, sakit perut, dan air kencing berwarna cokelat tua.
Baca Juga: Mengenal Radang Usus Buntu Akut yang Baru Saja Dialami Jimin BTS
Gejala lebih berat termasuk penyakit kuning (warna putih mata menguning), tubuh menjadi kekuningan, kejang, dan kesadaran menurun.
"Kesadaran menurun bila sel-sel hatinya sudah rusak. Kalau tidak ditangani bisa kejang hingga kematian," imbuhnya.
Pada awalnya, gejala hepatitis akut tampak mirip dengan penyakit diare pada anak, tetapi orang tua harus melakukan pertolongan pertama.
Pertolongan Pertama Hepatitis Akut
Gejala awal hepatitis akut bisa jadi mirip dengan penyakit diare pada anak, seperti demam, sakit perut, muntah, dan diare.
Untuk demam, dr. Muzal menyarankan para orang tua untuk memberikan obat penurun panas seperti paracetamol.
"Jika muntahnya cukup sering, bisa diberikan obat antimuntah dan cairan yang cukup," kata dr Muzal.
Meski bergejala, dr. Muzal mengingatkan agar anak tetap diberikan minuman dan makanan yang cukup untuk mengganti cairan yang terbuang.
"Anak jangan dipuasakan, tetap berikan cairan yang cukup dan jangan sampai dehidrasi," imbuhnya.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Seribu Wajah, Ini Gejala Lupus pada Perempuan
Apabila gejalanya hilang dengan pertolongan pertama, gejala tersebut kemungkinan adalah diare karena infeksi rotavirus.
"Tapi, kalau gejalanya masih terus berlanjut, segera diperiksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut," saran dr. Muzal.
dr. Muzal mengimbau para orang tua agar segera membawa anak ke dokter tanpa menunggu gejala penyakit kuning muncul.
Penyakit kuning dapat menimbulkan warna putih pada mata menguning dan tubuh menjadi kekuningan juga.
"Sebaiknya jangan sampai kuning baru di bawa ke dokter, itu tandanya fungsi sel-sel hati menurun," kata dr. Muzal.
Pencegahan
Tidak ada kata terlambat untuk mencegah hepatitis akut, dr. Muzal mengingatkan untuk tetap mengutamakan kebersihan.
Karena hepatitis ditularkan melalui saluran cerna, penting untuk menjaga kebersihan tangan, mulut, alat makanan, makanan, dan air.
"Pencegahannya seperti cuci tangan, kebersihan makanan, sanitasi, hindari kontak dengan orang yang muntah dan diare, serta melanjutkan protokol kesehatan Covid-19," saran dr. Muzal.
dr. Muzal juga mengimbau para orang tua agar memberikan makanan yang dibuat sendiri karena kebersihannya terjamin.
"Pastikan memberi makan anak yang kebersihannya kita yakini, menyiapkan makanan dari rumah, terutama pada bayi," ujarnya.
Jadi, itulah pertolongan pertama hepatitis akut pada anak beserta pencegahannya ya, Kawan Puan. Stay healthy!
Baca Juga: Termasuk Gangguan Otak Kronis, Kenali Gejala dan Penyebab Skizofrenia
(*)