Parapuan.co - Berdasarkan laporan Minderoo Foundation, industri kosmetik telah memproduksi lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahunnya.
Ironisnya lagi, ternyata sebagian besar kemasan produk kosmetik tersebut tidak dapat didaur ulang.
Apabila tak segera diatasi, aliran plastik ke lautan akan tiga kali lipat jumlahnya pada tahun 2040 nanti.
Hal ini pun semakin menyadarkan masyarakat tentang konsumsi produk kecantikan yang lebih berkesadaran.
Melansir dari PARAPUAN, perubahan gaya hidup dalam mengonsumsi produk kosmetik yang lebih berkesadaran inilah yang disebut dengan slow beauty.
Artinya, kita menjadi lebih sadar dalam memilih produk kecantikan yang lebih berkualitas dan tahan lama.
Dengan begitu kita dapat meminimalisir dan menekan limbah kosmetik di lingkungan sekaligus memberikan hasil yang lebih efektif dalam mengatasi berbagai masalah kulit.
Untuk diketahui slow beauty serupanya dengan slow fashion, yang mana kita berinvestasi pada produk yang dibuat dengan metode berkelanjutan dan bahan-bahan yang aman.
Menerapkan slow beauty berarti mengajak para beauty enthusiast untuk menggunakan lebih sedikit produk dengan kualitas yang lebih baik untuk mengurangi konsumsi dan pemborosan yang tidak perlu.
Baca Juga: Ingin Terapkan Slow Beauty dalam Perawatan Kulit? Perhatikan 5 Prinsip Ini
"Selama beberapa tahun terakhir, tren seperti 10 atau 12 step skincare routines telah membuat beberapa konsumen kewalahan. Ini adalah langkah menuju rezim yang lebih lambat dan lebih sederhana yang paling sesuai untuk individu," ujar Nia Pejsak, advisor strategist di perusahaan intelijen tren Stylus.
Lantas bagaimana cara menerapkan slow beauty dalam gaya hidup kita?
Menurut Pejsak, Kawan Puan bisa mencari brand kosmetik yang berkualitas sambil memraktikkan konsep berkelanjutan dan sadar lingkungan di dalamnya.
Misalnya menggunakan bahan yang ramah lingkungan hingga kemasan yang bisa didaur ulang.
Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Aretha Aprilia, pakar manajemen limbah dan energi, saat diwawancarai oleh PARAPUAN.
Ia mengatakan bahwa kita perlu mengubah gaya hidup untuk tak lagi bersikap konsumtif.
Salah satu caranya dengan memakai lebih sedikit skincare atau kosmetik yang mahal, berkualitas, namun efektif, alih-alih menggunakan produk yang murah tapi dalam jumlah banyak.
“Jadi lebih sustainable, terapkan quality over quantity,” ujarnya mengingatkan.
Baca Juga: Kontribusi Selamatkan Lingkungan, Kumpulkan Kemasan Kosmetik Bekasmu di Sini
“Untuk skincare pun kita bisa fokus pada produk yang bagus. Tidak apa mahal sedikit, tapi tidak perlu layering banyak-banyak,” papar Aretha lagi pada PARAPUAN.
Dengan kata lain, slow beauty adalah soal gaya hidup yang perlu diterapkan dalam jangka panjang.
Karena gaya hidup ini bukan hanya baik untuk kecantikan, tapi juga aman untuk lingkungan.
(*)
Baca Juga: Ini Alasan Produk Waterless Beauty Bisa Selamatkan Kelestarian Alam