Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu pernah mengalami mom shaming?
Seperti diketahui, mom shaming merupakan tindakan merendahkan, mencela, atau menghakimi seorang ibu tentang keputusan mereka untuk melahirkan normal atau sesar hingga pola mengasuh anak.
Tak hanya itu, mom shaming juga termasuk tindakan mencela mengenai perubahan fisik seorang ibu.
Meski kerap menyerang fisik, efek samping mom shaming bisa mengarah pada kesehatan mental ibu lo, Kawan Puan.
Perihal mom shaming ini juga dijelaskan lebih lanjut oleh psikolog Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, pada Hansaplast Hadirkan Inovasi Plester Bekas Luka, Jumat (4/3/2022).
Penyebab mom shaming
Pada acara yang turut dihadiri PARAPUAN tersebut, dijelaskan pula penyebab mom shaming.
Menurutnya mom shaming kerap terjadi karena adanya perbedaan pandangan terhadap cara asuh yang dianggap benar.
"Meskipun kerap terjadi secara online, di forum diskusi parenting contohnya, sebenarnya mom shaming lebih rentan terjadi di lingkungan keluarga dan kerabat sendiri, interaksi umumnya lebih intens dan tak terhindari," jelas Grace.
Baca Juga: Awalnya Tidak Nyaman, Begini Cara Memompa ASI yang Benar untuk Ibu Baru
Grace mengungkap mom shaming tidak selalu hadir dalam bentuk komentar yang tidak menyenangkan.
"Namun seringkali juga dari pertanyaan yang tidak sengaja telah menghakimi pilihan seorang ibu seperti mengapa tidak bisa bersalin secara alami?," tambah Grace.
Padahal selaku psikolog, ia mengungkap bahwa seorang ibu baru itu sebenarnya sedang membutuhkan banyak dukungan dari support system.
Pasalnya perempuan yang baru saja menjadi orang itu sedang menjalani fase baru kehidupan.
Mom shaming dan persalinan caesar
Dalam kesempatan yang sama, Conchita Caroline Rajasa seorang Mom Influencer berbagi pengalaman pula mengenai mom shaming.
Ia mengungkap bahwa masih banyak stigma negatif mengenai proses persalinan caesar yang tidak jarang menjadi mom shaming untuk para ibu.
Padahal menurutnya memiliki luka caesar bukanlah sesuatu yang memalukan atau membuat ibu tidak lagi cantik, melainkan sebuah 'suvenir' bukti cinta ibu yang luar biasa untuk bertemu dengan buah hatinya.
"Meskipun aku tidak menyesali luka pasca operasi caesar-ku, bekas luka tetaplah membutuhkan perawatan," ujarnya.
Berdasarkan pengalamannya, perawatan luka operasi caesar itu dapat menyamarkan dan menghaluskan bekas luka.
Baca Juga: Tak Hanya Membantu Persalinan, Doula Mempersiapkan Mental Ibu Hamil
Operasi caesar tidak mengurangi esensi seorang ibu
Brand Manager Hansaplast Alanna Alia Hannantyas melanjutkan bahwa melahirkan secara operasi caesar tidak akan membuat seorang perempuan kehilangan esensi menjadi seorang ibu.
Alana memaparkan memiliki luka caesar merupakan bagian dari pengalaman yang sangat berharga bagi seorang ibu.
"Memilih operasi caesar bukanlah hal yang perlu dihakimi karena ibu punya pertimbangan atas kesehatan sendiri dan juga memikirkan kondisi keluarganya karena justru memikirkan keluarga ini adalah esensi seorang ibu yang sesungguhnya," tutupnya.
Kawan Puan, itulah penjelasan seputar mom shaming dan penyebab terjadinya hal tersebut.
Setelah mengetahui hal tersebut, yuk kita putus rantai mom shaming dimulai dari diri kita sendiri! (*)