Parapuan.co - Hadirnya pandemi Covid-19 telah membawa perubahan dan tantangan terutama bagi startup di Indonesia.
Menurut Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia angka pekerja informal pun meningkat menjadi 60.57% pada Agustus 2020 lalu akibat PHK yang terjadi selama pandemi.
Hal ini menunjukkan dibutuhkannya solusi untuk membantu mereka yang terdampak untuk dapat bangkit kembali dari keterpurukan ekonomi.
Baca Juga: Simak! Ini 4 Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Investasi Emas di E-commerce
Membangun sistem yang terintegrasi & pemberdayaan mitra
Social-commerce adalah pemanfaatan media sosial untuk promosi, menjual, dan membeli langsung baik melalui aplikasi media sosial maupun tatap langsung.
Perkembangan dari social commerce sendiri disebabkan oleh celah dalam penetrasi e-commerce di area di luar kota-kota besar di Indonesia yang memiliki potensi pasar yang besar.
Dengan adanya perantara, seperti reseller penetrasi ke area-area tersebut akan semakin besar dan social-commerce menjadi jawaban atas tantangan tersebut.
Social-commerce berupaya menggabungkan antara e-commerce dan interaksi sosial.
Adanya perantara yang berinteraksi langsung dengan komunitas maupun lingkungan di sekitarnya, makan akan terbentuk kepercayaan, optimalisasi proses manual, meningkatkan penjualan, serta yang utama adalah pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah.
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR