Parapuan.co- Angela Merkel yang merupakan salah satu perempuan berpengaruh di dunia akan segera mengakhiri masa jabatan sebagai kanselir Jerman.
Setelah 16 tahun memimpin Jerman, perempuan berusia 67 tahun itu menciptakan kebijakan yang banyak dipuji dan dikritik.
Ia bahkan berhasil mengatasi krisis ekonomi global yang dialami Jerman.
Membahas mengenai Angela Merkel, berikut kilas balik sosoknya yang selalu menjadi sorotan:
Baca juga: Sosok Mary Barra, CEO Perempuan yang Berpengaruh di Dunia Otomotif
Sepak Terjang Merkel di Dunia Politik
Usai menyelesaikan pendidikan doktoralnya di jurusan kimia kuantum, Merkel sempat bekerja di sebuah institut penelitian.
Kemudian tembok antara Jerman Barat dan Jerman Timur runtuh, ia lalu memulai kariernya di dunia politik dan bergabung ke dalam partai CDU (Christian Democratic Union of Germany) yang banyak didominasi laki-laki.
Merkel lalu menjabat sebagai anggota dewan Bundestag pada 1990.
Mengingat saat itu hubungan Merkel dan mantan Kanselir Helmut Kohl masih baik, ia ditempatkan sebagai menteri perempuan dan menteri lingkungan.
Akibat salah satu petinggi partai CDU tersandung korupsi, keduanya saling menyerang.
Bahkan Kohl menyebut Merkel adalah perempuan licik.
Usai kejadian itu, Merkel ditunjuk sebagai pimpinan partai pada tahun 2000.
Merkel tidak langsung menjadi pemimpin negara.
Pasalnya banyak rintangan yang harus ia hadapi apalagi mengingat bahwa stigma perempuan sebagai pemimpin dianggap salah.
Saat awal memimpin Jerman, banyak yang meragukan kinerja Merkel termasuk Francis Kelly, penasihat risiko politik Amerika Serikat dan beberapa elite politik.
Mereka memandang Merkel tidak memiliki kemampuan mengatasi permasalahan ekonomi.
“Aku tak tahu berapa lama ia akan bertahan. Dia tak paham betul tentang pasar dunia atau isu-isu ekonomi besar," kata Francis Kelly melansir dari New York Times.
Baca juga: Perjalanan Karier Melanie Perkins Membangun Perusahaan Start Up Canva
Setelah itu, Jerman mengalami krisis ekonomi global pada tahun 2008.
Merkel optimis bahwa Jerman bisa melewatinya.
Mengutip dari Reuters, Merkel menyelamatkan Jerman dengan mencegah pertumbuhan utang dan membatasi defisit struktural sebesar 0,35 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Ia akhirnya membuat kebijakan pro pasar yang mengurangi kontribusi jaminan pengangguran, meningkatkan pajak pertambahan nilai (PPN), dan memberikan potongan pajak pada perusahaan untuk mendorong investasi serta penyerapan tenaga kerja.
Keberhasilan Merkel menyelamatkan Jerman dari krisis ekonomi menuai pujian dari berbagai kalangan termasuk Francis Kelly yang dulu mengkritiknya.
Ia menyebut Merkel sebagai manager krisis yang hebat.
Kebijakan yang Dibuat Merkel
Setelah terjadi krisis ekonomi, Merkel membuat kebijakan pro pasar yang mengurangi kontribusi jaminan pengangguran, meningkatkan pajak pertambahan nilai (PPN), dan memberikan potongan pajak pada perusahaan untuk mendorong investasi serta penyerapan tenaga kerja.
Tak hanya itu, Merkel juga sempat menciptakan kebijakan yang humanis terkait masalah pengungsi yang datang dari Timur Tengah.
Sepanjang tahun 2015 hingga 2016, Merkel meminta pintu perbatasan Jerman dibuka.
Baca juga: Sosok Raden Sasnatya, Interpreter Perempuan yang juga Wirausahawan
Kebijakan tersebut Merkel ambil karena melihat potensi sumber daya yang ada pada pengungsi untuk perekonomian Jerman.
Apalagi melihat populasi warga Jerman yang semakin tua dan sedikit, Merkel juga membuat pelatihan bekerja dan bahasa bagi para pengungsi.
Dilansir dari website resmi Federal Foreign Office of Germany, 35 persen pengungsi yang datang pada tahun 2015 berhasil memberikan kontribusi ekonomi.
Namun kebijakan yang dibuat oleh putri seorang Pastor ini tidak bertahan lama karena mendapat penolakan dari Uni Eropa. (*)