Parapuan.co - Kondisi Tukul Arwana dikabarkan sudah semakin membaik.
Pemilik nama lahir Tukul Riyanto ini baru saja menjalani operasi pendarahan otak di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON).
Tukul sudah menjalani operasi pada Jumat (24/9/2021).
Usia menjalani operasi, kondisi Tukul pun dikabarkan kian membaik dan stabil.
Baca Juga: Apa Itu Spleen Surgery, Operasi Pengangkatan Tumor yang Dijalani Ari Lasso
Hal ini diungkapkan oleh sang manajer Rizki Kimon.
"Sekarang tanggal 25 September, jadi kondisi terakhir beliau sudah berangsur-angsur membaik pastilah kan. Kita operasi tanggal 22 sekarang tanggal 25 progresnya positif kata dokter baik cuma masih di ruang ICU," kata Rizki Kimon, saat ditemui awak media, Sabtu (25/9/2021) malam, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Rizki Kimon mengatakan, Tukul sempat dipasangkan alat bantu pernapasan, ventilator namun alat tersebut sudah dilepas.
"Ventilator di mulut, sudah lepas. Bahkan beliau setelah operasi, paginya, sudah copot ventilator. Secara mekanisme dokter sudah membaik. Karena dia tidak memerlukan alat napas bantuan," terangnya.
Meski begitu, presenter acara One Man Show ini masih harus beristirahat total dan belum bisa dijenguk.
"Beliau masih harus istirahat secara intens," lanjutnya.
Apa sebenarnya penyakit yang diderita oleh Tukul Arwana ini?
Sebuah pendarahan otak adalah jenis stroke.
Ini disebabkan oleh arteri di otak yang pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya. Pendarahan ini membunuh sel-sel otak.
Pendarahan dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan penutup otak atau antara tengkorak dan selaput otak.
Sudah mulai membaik, apakah penderita pendarahan otak seperti Tukul bisa disembuhkan?
Baca Juga: Hanung Bramantyo Operasi Saraf Kejepit, Ternyata Ini Faktor Risiko hingga Pencegahannya
Mengutip dari WebMD, seberapa baik pasien merespons perdarahan otak tergantung pada ukuran perdarahan dan jumlah pembengkakan.
Beberapa pasien sembuh total.
Namun ada pula kemungkinan terjadi komplikasi termasuk stroke, kehilangan fungsi otak, kejang, atau efek samping dari obat atau perawatan.
Kematian adalah mungkin, dan dapat dengan cepat terjadi meskipun perawatan medis segera.
Bisakah pendarahan otak dicegah?
Karena sebagian besar pendarahan otak dikaitkan dengan faktor risiko tertentu, Anda dapat meminimalkan risiko dengan cara berikut:
1. Jangan merokok.
2. Jangan menggunakan obat-obatan. Kokain, misalnya, dapat meningkatkan risiko pendarahan di otak.
2. Berkendara dengan hati-hati, dan kenakan sabuk pengaman.
3. Jika kamu mengendarai sepeda motor, selalu gunakan helm.
4. Mengobati tekanan darah tinggi. Studi menunjukkan bahwa 80% pasien pendarahan otak memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Satu-satunya hal terpenting yang dapat kamu lakukan adalah mengendalikan diri melalui diet, olahraga, dan obat-obatan.
5. Selidiki operasi korektif.
Jika kamu menderita kelainan, seperti aneurisma, pembedahan dapat membantu mencegah pendarahan di masa depan.
6. Hati-hati dengan Coumadin.
Jika kamu mengonsumsi obat pengencer darah ini, juga disebut warfarin, tindak lanjuti secara teratur dengan dokter untuk memastikan kadar darahmu berada dalam kisaran yang benar.