Parapuan.co - Desain Memphis dicirikan dengan dekorasi yang tampak eksentrik dan kombinasi tak lazim antara bentuk, warna, maupun tekstur.
Desain ini tidak mudah dijumpai di rumah-rumah Indonesia, tapi sudah menjadi inspirasi desain interior untuk kafe, toko, pameran, dan tempat yang menonjolkan ciri khas Pop Art.
Desain Memphis adalah gaya postmodern yang muncul dari kolektif Memphis Design dan terkenal dari para desainer yang berbasis di Milan pada awal 1980-an.
Baca Juga: Tips Mengatur Pencahayaan Ruang Kerja di Rumah agar Lebih Produktif
Desain ini dipelopori oleh desainer asal Italia Ettore Sottsass (1917-2007), dan memiliki dampak besar pada desain tahun 80-an.
Desain Memphis terdiri dari campuran gaya yang tak kenal takut dan menantang keteraturan pewarnaan untuk dekorasi sebuah ruangan atau tempat.
Desain ini memiliki gaya polarisasi dengan warna-warna berani, pola bentrok, dan pendekatan desain yang radikal.
Kini, desain Memphis seringkali menjadi sumber inspirasi untuk desainer interior modern, perancang busana, desainer grafis dan tipe, desainer set dan kostum, dan masih banyak lagi.
Selain itu, desain Memphis digunakan untuk tema pameran antar ruang dengan pewarnaan yang sangat beragam dan sangat menarik visual.
Sejarah Desain Memphis
Mengutip The Spruce, arsitek dan desainer Italia kelahiran Austria, Ettore Sottsass membentuk Memphis Design Group di ruang tamunya di Milan pada tahun 1980.
Di situ, ia mengumpulkan sekelompok desainer pemberani dari seluruh dunia yang bersatu dalam keinginan untuk mengguncang dunia desain.
Mereka memperkenalkan gaya eye-catching, kontroversial, melanggar aturan dengan 55 buah yang memulai debutnya di Salone del Mobile Milan, sekarang disebut Milan Furniture Fair, pada tahun 1981.
Source | : | The Spruce |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Rizka Rachmania |
KOMENTAR