Parapuan.co – Apakah Kawan Puan pernah merasakan iri atas pencapaian atau kebahagiaan orang lain? Jika pernah, berarti Kawan Puan sedang mengalami schadenfreude.
Schadenfreude merupakan perasaan iri yang dirasakan seseorang atas kebahagaiaan atau kegembiraan orang lain.
Saat orang lain mendapatkan apapun yang mereka inginkan seperti kenaikan jabatan, pasangan romantis, atau kado yang indah akan membuat hatimu terasa panas saat mengetahuinya.
Kondisi orang lain yang tengah berbahagia memicumu ingin mendapatkan hal serupa atau bahkan lebih.
Namun, jika hal buruk terjadi pada orang lain seperti saat mereka sedang mengalami masalah, penderita schadenfreude justru akan merasa bahagia.
Tentunya seseorang yang mengalami schadenfreude menunjukan sebuah kepuasan tersendiri.
Mereka mungkin sedang berusaha mencapai kehidupan normal layaknya orang lain.
Seperti yang dilansir dari Verywellmind.com, schadenfreude menjadi sesuatu yang begitu memuaskan.
Seorang neuropsikologi dan profesor psikologi di Pepperdine University, Judy Ho, PhD, mengatakan jika schadenfreude juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri dan harga diri seseorang.
Orang-orang menjadi semakin tidak terkontrol dan kemudian mengakibatkan mereka harus mempertahankan identitasnya. Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa seseorang yang telah melakukan schadenfreude memiliki kepuasan tersendiri.
Baca Juga: Bosan dengan Pertanyaan 'Kapan Punya Anak'? Ini Cara Meresponnya
Perlu Kawan Puan ketahui bahwa schadenfreude bisa memberikan seseorang rasa kontrol dan dominasi yang cukup besar.
Bahkan mereka juga menjadikan schadenfreude sebagai sesuatu yang memuaskan karena dapat membuat pelaku mencapai kehidupan dengan keadaan normal. Tentunya, rasa kepuasan ini dipicu oleh beberapa alasan.
Seperti pendapat seorang sejarawan budaya, Tiffany Watt Smith dalam bukunya yang berjudul Schadenfreude: The Joy of Another’s Misfortune.
“Schadenfreude terjadi karena suatu alasan,” ucap Tiffany Watt Smith
Keberadaan media sosial saat ini kerap dikaitkan dengan schadenfreude, terlebih jika seseorang memiliki intensitas penggunaan media sosial yang cukup tinggi.
Kapan Schadenfreude Perlu Diatasi?
Schadenfreude yang telah mencapai tahap tertentu akan menimbulkan masalah serius bagi kesehatan mental.
Terlebih jika schadenfreude sudah mengikis perasaan empati yang menjadi kunci kecerdasan emosional seseorang.
“Buka percakapan. Ini adalah hal yang universal,” jelas Judy Ho.
Memulai percakapan dengan seseorang yang dipercaya bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Cara lain yang juga disampaikan oleh Judy untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan beristirahat sejenak dari penggunaan media sosial.
Selain itu, lebih mensyukuri segala hal yang telah dicapai juga bisa menjadi cara mengatasi schadenfreude.
Kamu juga perlu mengatur pemikiran agar mendapatkan kegembiraan dengan cara yang lebih sehat dan sederhana.
Demikian penjelasan mengapa seseorang yang melakukan schadenfreude memiliki kepuasan tersendiri saat melakukannya dan cara tepat mengatasinya.
(*)
Baca Juga: Memperbaiki Hubungan dengan Pasangan Usai Bertengkar, Coba 4 Cara Mudah Ini