Parapuan.co - "Kan kamu perempuan, wajar jika harus mengurus dapur."
"Sebagai perempuan kamu seharusnya berpakaian seperti ini."
Apakah Kawan Puan pernah mendengar pernyataan tersebut? Ya, itu adalah komentar seksisme.
Seksisme merupakan prasangka yang didasarkan pada gender. Sayangnya, sasaran ini kerap ditujukan pada perempuan.
Baca Juga: Waspada! 5 Tips agar Terhindar dari Penipuan di Aplikasi Kencan Online
Tujuannya adalah memberikan penilaian negatif terhadap seseorang karena ia adalah perempuan.
Tak menutup kemungkinan, laki-laki juga bisa menjadi sasaran seksisme. Biasanya prasangka ini juga diaplikasikan secara halus dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan romantis dengan pasangan yang melangsungkan seksisme bisa berakhir fatal jika segala sesuatu harus berlandaskan gender saja.
Lantas, bagaimana cara mengetahui hubungan kamu berada dalam lingkaran seksisme?
PARAPUAN telah merangkum tindakan sehari-hari yang menjurus pada seksisme dalam hubungan, antara lain:
1. Pasangan percaya bahwa pekerjaan rumah adalah tugas perempuan
Apabila pasangan laki-laki memiliki keyakinan seperti ini, ini merupakan pandangan yang salah. Mengapa?
Karena rumah tangga didirikan oleh dua orang, dan keduanyalah yang harus ikut andil di dalamnya.
Jika pasangan kamu hanya mengharapkanmu untuk memikul lebih banyak beban tugas karena jenis kelamin, itu adalah contoh perilaku seksis.
"Perempuan sama terdidiknya dan mampu berkontribusi pada hubungan apa pun dengan cara yang sama seperti laki-laki, jadi pembagian tugas rumah tangga yang kuno dalam hubungan modern sudah usang. Asumsi ini seksis dan salah arah," kata Kali Rogers, Ahli Hubungan dan Pendiri Blush Online Life Coaching, kepada Bustle.
Source | : | Bustle |
Penulis | : | Ericha Fernanda |
Editor | : | Arintya |
KOMENTAR