Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Hidup hingga Persatuan, Ini Makna 5 Wastra Indonesia

Kompas.com - 13/08/2021, 16:43 WIB
Editor Kinanti Nuke Mahardini

Parapuan.co - Istilah wastra Indonesia mungkin akan begitu dikenal dengan kain batik yang memiliki corak indah.

Padahal baik tenun, songket, atau ulos juga termasuk dalam kategori wastra Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia dianugerahi kekayaan budaya yang begitu beragam, salah satunya wastra nusantara. 

Bagi sebagian dari kita mungkin istilah wastra masih cukup asing dan menganggap wastra Indonesia hanya batik. 

Istilah wastra sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang memiliki arti sehelai kain.

Dengan kata lain, wastra nusantara tidak hanya batik saja ya, Kawan Puan.

Melainkan, berbagai jenis kain tradisional lainnya yang berasal dari segala penjuru daerah di Indonesia bisa disebut dengan wastra. 

Seperti kita ketahui, setiap wastra memiliki motif, pola, dan warna yang berbeda antara satu dan lainnya. 

Tidak hanya sekedar motif dan warna, tetapi yang tergambar dari setiap wastra ternyata memiliki filosofi dan cerita yang mendalam.

Dilansir dari laman Wonderful Indonesia, berikut makna yang terkandung dalam kain tradisional Indonesia.

Baca Juga: Terinspirasi Warna Berlian, Kolaborasi Ini Hadirkan Sling Bag Stylish

1.  Ulos

Kawan Puan tentu sudah tak asing mendengar nama kain tradisional asal Suku Batak, Sumatera Utara ini. 

Ulos secara harfiah memiliki arti selimut yang menghangatkan badan. Cara pembuatan kain ulos ini hampir mirip dengan kain songket khas Palembang, menggunakan alat tenun bukan mesin. 

Warna yang menjadi khas dari ulos ini didominasi merah, hitam, dan putih dengan anyaman benang berwarna emas dan perak. 

Tak hanya satu, ulos memiliki beragam jenis dari Batak Toba, di antaranya ragi hidup, ragih otang, dan sibolang yang biasa digunakan sebagai selendang. 

Jenis ulos lainnya adalah ulos sadum angkola atau ulos godang yang biasanya diberikan pada anak dengan harapan dapat mendatangkan kebahagiaan dan berkat bagi keluarga.

2. Tenun Gringsing Bali

Selain memiliki keindahan alam memukau, Bali juga memiliki kain tenun yang begitu indah yakni kain gringsing dari Desa Tanganan, Bali. 

Kain satu ini begitu unik karena disebut-sebut sebagai satu-satunya kain tenun tradisional yang dibuat dengan teknik ikat ganda. 

Kata gringsing sendiri berasal dari kata "gring" yang berarti sakit dan "sing" berarti tidak, sehingga jika digabungkan bermakna "tidak sakit".

Masyarakat Bali meyakini bahwa kain tenun ini memiliki kekuatan magis yang dapat melindungi mereka dari berbagai macam penyakit. 

Di sisi lain menurut mitos Bali, kain gringsing ini berasal dari kekaguman Indra (Dewa Petir Bali) akan langit malam yang memesona. Kemudian Dewa Indra menuangkannya dalam motif tenun apa yang dilihatnya pada raya pilihannya (Tanganan).

Baca Juga: Intip Brand Sepatu Indonesia Kolaborasi dengan Disney Princess

3. Tenun Sumba

Pulau Sumba memiliki keindahan alam luar biasa. Tidak mengherankan wilayah tersebut menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan. 

Selain keindahan alamnya, Pulau Sumba juga memiliki kain tenun khas Sumba yang masih diproduksi dengan teknik tradisional.

Diketahui, pewarna yang digunakan untuk kain tenun ini menggunakan ekstrak dari alam, seperti akar mengkudu, serat kayu, dan lumpur. 

Usai diwarnai, kain tersebut diikat menggunakan daun gewang dan lanjut ke proses pengeringan. 

Untuk membuat satu lembar kain tenun Sumba membutuh proses yang panjang, setidaknya harus melewati 42 tahapan dan memakan waktu hingga tiga tahun. 

Tak heran, jika kain tenun Sumba ini begitu istimewa dan memiliki harga yang cukup mahal. 

Jika dilihat lebih dekat, akan terlihat kain tenun khas Sumba memiliki motif-motif fauna yang menjadi ciri khasnya. 

Motif fauna ini sesuai dengan kepercayaan masyarakat Sumba yang meyakini bahwa binatang-binatang tertentu layak dijadikan simbol atau nilai kehidupan manusia. 

Sebagai contoh, motif kuda memiliki arti kepahlawanan, keagungan, dan kebangsawanan. Hal ini dipengaruhi karena kuda adalah simbol harga diri bagi masyarakat Sumba. 

Sementara untuk motif bergambar buaya dan naga, keduanya bermakna kekuatan dan kekuasaan raja. Motif ayam mengartikan kehidupan perempuan dan motif burung kakatua melambangkan persatuan. 

Bagi masyarakat Sumba, kain ini dianggap begitu sakral dan hanya dipakai saat momen-momen penting, seperti pernikahan, kelahiran, dan ritual penguburan. 

Baca Juga: Produk Perawatan Kulit Dermatologis Asal Prancis Ini Akhirnya Hadir di Indonesia untuk Para Pejuang Jerawat

4. Tenun Ikat Flores

Kain tenun satu ini disebut sebagai salah satu wastra Indonesia bernilai seni tinggi karena rumitnya proses pembuatan untuk satu lembar kainnya.

Diketahui dalam pembuatan kain tenun ikat Flores ini, setidaknya harus melewati 20 tahapan dan waktu yang panjang. 

Kain tenun ikat ini diproduksi di sejumlah wilayah Flores yakni Maumere, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo, Manggarai, Lio, dan Lembata. 

Masing-masing daerah tentu saja memiliki motif, corak, dan warna yang berbeda. Tentunya, motif tersebut sangat merepresentasikan betapa beragamnya suku, adat, agama, dan kehidupan masyarakat Flores. 

Lebih lanjut lagi, ragam motif yang dimiliki kain tentun ini juga sarat akan makna. Misalnya pola belah ketupat yang memiliki arti persatuan antara pemerintah dan masyarakat. 

5. Kain Tapis

Kain tenun satu ini merupakan kain kebanggaan masyarakat Lampung yang terbuat dari benang kapas serta diberi hiasan sulaman benang emas, perak, atau sutera. 

Mulanya, kain ini dirancang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan hanya digunakan pada acara adat atau ritual keagamaan. 

Namun seiring perkembangan zaman, kain tapis dapat digunakan sehari-hari dan banyak dibuat sebagai buah tangan andalan dari Lampung. 

Jika dilihat dari motif, kain ini memiliki motif yang beragam dengan makna yang berbeda-beda. 

Misalnya, motif kapal melambangkan perjalanan hidup manusia karena dianggap sebagai kendaraan yang membawa kehidupan manusia mulai dari lahir hingga kematian. 

Penggunaan kain tapis ini juga dapat menggambarkan status sosial seseorang dalam masyarakat adat lho, Kawan Puan. 

(*)

Baca Juga: Yuk Mulai Kurangi Penggunaan 4 Jenis Kain Ini yang Merusak Lingkungan! 


Terkini Lainnya

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com