Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Mulai Kurangi Penggunaan 4 Jenis Kain Ini yang Merusak Lingkungan!

Kompas.com - 17/07/2021, 15:20 WIB
Editor Citra Narada Putri

Parapuan.co – Sadarkah Kawan Puan, bahwa ternyata pakaian yang kita kenakan sehari-hari turut berkontribusi pada kerusakan lingkungan?

Ya, tanpa disadari ternyata serat sintetis yang menjadi material utama pada sebagian besar pakaian yang kita kenakan saat ini memberikan dampak buruk bagi alam. 

Serat sintetis menggunakan minyak bumi, menyebabkan kontaminasi pada air, udara dan laut, hingga menggunakan material yang tak bisa terurai.

Seperti laporan Changing Markets Foundation pada Juni 2021 lalu memaparkan bahwa industri pakaian bertanggung jawab atas lebih dari 20 persen polusi air di dunia.

Ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan material serat sintetis yang tidak ramah lingkungan.

Baca Juga: Serat Kain Ini Tak Hanya Merusak Lingkungan, Tapi Juga Buruk Bagi Kesehatan

Ironisnya lagi, laporan International Union for Conservation of Nature pada tahun 2017 menunjukkan bahwa tekstil akan menjadi sumber polusi mikroplastik laut terbesar di dunia.

Sementara melansir dari The Independent, menurut Laura Balmond, manajer proyek Make Fashion Circular di Ellen McArthur Foundation, mengatakan bahwa serat sintetis pada kain biasanya diproduksi dari minyak dan menyumbang 63 persen dari input material untuk produksi tekstil.

Fakta-fakta ini pun menyadarkan betapa pentingnya bagi kita mulai mengenali serat-serat sintetis yang berdampak buruk bagi lingkungan.

Untuk membantu Kawan Puan lebih bijak dalam memilih pakaian yang ramah lingkungan, berikut PARAPUAN paparkan jenis-jenis serat sintetis yang tidak ramah lingkungan:

Polyester

Polyester adalah salah satu serat sintetis yang paling umum digunakan di industri tekstil dengan 55 persen dari total produksi kain di seluruh dunia, karena murah dan mudah dibuat.

Namun, serat sintetis ini menggunakan minyak bumi yang berbahaya bagi lingkungan dan tidak dapat terurai secara hayati.

Secara teknis, polyester adalah polyethylene terephthalate atau yang juga disebut plastik PET, yang kemudian dicetak menjadi filamen dan ditenun menjadi kain.

Pembuatannya menggunakan reaksi kimia etilen glikol dan asam reftalat, yang mana bahan kimia ini berasal dari bahan bakar fosil, udara dan air.

Produksi polyester sendiri membutuhkan banyak air, yang mana setelah digunakan air tersebut akan terkontaminasi dan dibuang kembali ke saluran air.

“Itu tidak berhenti pada tahap pembuatan saja, setiap kali kamu mencuci pakaian polyester, serat mikro dilepaskan ke saluran air kita yang menyebabkan kerusakan besar pada kehidupan laut dan ekosistem vital,” ujar Laura Balmond.

Baca Juga: Ternyata, Tak Semua Brand Label 'Green Fashion' Mempraktikkan Mode Berkelanjutan

Nilon

Serupanya dengan polyester, nilon juga merupakan serat sintetis yang banyak digunakan di industri fashion.

Biasanya serat jenis ini ditemukan pada celana ketat, stoking, pakaian renang hingga pakaian olahraga.

Serat jenis ini sama berbahayanya dengan polyester karena menggunakan minyak bumi.

Produksi nilon memancarkan nitrous oxide, gas rumah kaca yang 300 kali lebih berbahaya bagi lapisan ozon daripada karbon dioxida

Lebih dari itu nilon tidak dapat terurai secara hayati dan akibatnya, dapat berada di tempat pembuangan sampah selama 20 hingga 200 tahun.

Seperti halnya serat sintetis polyester, nilon juga melepaskan mikriplastik saat digunakan dan dicuci yang berdampak buruk bagi ekosistem lautan.

Akrilik

Beberapa penggunaan paling umum untuk serat kain jenis akrilik adalah pada pakaian sweater, topi, hingga sarung tangan.

Produksi akrilik melibatkan bahan kimia seperti akrilonitril yang sangat beracun.

Bahan beracun ini pun dapat masuk ke tubuh pemakainya melalui kontak kulit atau inhalasi.

Selain itu, akrilik tidak mudah didaur ulang dan dapat berada di tempat pembuangan sampah hingga 200 tahun sebelum terurai, mirip seperti serat sintetis lainnya, polyester.

Baca Juga: Pentingnya Pemberdayaan Petani Ulat Sutra Eri untuk Penuhi Kebutuhan Industri Mode Berkelanjutan

Rayon

Serat kain jenis ini, yang juga dinamai viscose, sebenarnya terbuat dari bubur kayu.

Walau kayu terlihat tidak berbahaya ataupun beracun, namun proses pembukaan hutan besar untuk mendapatkan material kayu rayon memiliki efek buruk pada lingkungan.

Saat ini, melansir dari BBC Earth, lebih dari 150 juta pohon ditebang untuk dijadikan pakaian dan jumlah pohon tang ditebang untuk serat kain jenis ini meningkat di hutan Indonesia, Kanada dan Amazon.

Lebih dari itu, rayon juga biasanya disebut serat semi-sintetis karena bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatannya, seperti natrium hidroksida dan karbon disulfida.

Itu dia empat serat sintetis yang banyak kita temui pada pakaian-pakaian yang kita kenakan sehari-hari, yang tak kita sadari ternyata berdampak buruk bagi lingkungan.

Untuk itu penting bagi kita lebih bijak dan waspada dalam memilih pakaian yang akan dibeli atau dikenakan, sebagai kontribusi kecil menyelamatkan lingkungan.

Karena kalau tidak dimulai dari kita dan sekarang, siapa dan kapan lagi. (*)


Terkini Lainnya

Mau Liburan ke Malaysia? Jangan Lupa ke Tempat Wisata Ini

Mau Liburan ke Malaysia? Jangan Lupa ke Tempat Wisata Ini

PARAPUAN
Segera Coba, Trik Membasmi Ulat Bulu pada Tanaman di Rumah Secara Alami!

Segera Coba, Trik Membasmi Ulat Bulu pada Tanaman di Rumah Secara Alami!

PARAPUAN
ERHA Ultimate Kenalkan Treatment Baru dengan Peptide Booster, Ini Manfaatnya

ERHA Ultimate Kenalkan Treatment Baru dengan Peptide Booster, Ini Manfaatnya

PARAPUAN
3 Ide Baju Lebaran Timeless yang Ada di Lazada Ramadan Sale, Jangan Ketinggalan Promonya!

3 Ide Baju Lebaran Timeless yang Ada di Lazada Ramadan Sale, Jangan Ketinggalan Promonya!

PARAPUAN
Bijak Kelola Keuangan Jelang Lebaran, Begini Tips Mengelola Uang THR

Bijak Kelola Keuangan Jelang Lebaran, Begini Tips Mengelola Uang THR

PARAPUAN
Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Meski Menempuh Perjalanan Jauh

Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Meski Menempuh Perjalanan Jauh

PARAPUAN
E-Media DPR RI, Portal Berita Tepercaya dan Akurat Seputar Parlemen Indonesia

E-Media DPR RI, Portal Berita Tepercaya dan Akurat Seputar Parlemen Indonesia

PARAPUAN
Bisa Daftar Online, Begini Cara Menukar Uang Lebaran Lewat Kas Keliling Bank Indonesia

Bisa Daftar Online, Begini Cara Menukar Uang Lebaran Lewat Kas Keliling Bank Indonesia

PARAPUAN
Daftar Menu dan Harga Mr. Coconut, Coconut Shake Viral di SIngapura

Daftar Menu dan Harga Mr. Coconut, Coconut Shake Viral di SIngapura

PARAPUAN
Pesan Kate Middleton untuk Sesama Pejuang Kanker: Tolong Jangan Putus Asa

Pesan Kate Middleton untuk Sesama Pejuang Kanker: Tolong Jangan Putus Asa

PARAPUAN
Termasuk Kanker Langka, Ini 5 Fakta Kanker Sarkoma yang Diidap Alice Norin

Termasuk Kanker Langka, Ini 5 Fakta Kanker Sarkoma yang Diidap Alice Norin

PARAPUAN
Olahraga Outdoor Beri Sederet Manfaat Ini untuk Kesehatan, Sudah Tahu?

Olahraga Outdoor Beri Sederet Manfaat Ini untuk Kesehatan, Sudah Tahu?

PARAPUAN
Menang L'Oreal-UNESCO For Women in Science, Ini Perjalanan Penelitian Dr. Widiastuti Setyaningsih

Menang L'Oreal-UNESCO For Women in Science, Ini Perjalanan Penelitian Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Mudah! Begini Cara Mengatasi Saluran Air Restoran yang Mampet

Mudah! Begini Cara Mengatasi Saluran Air Restoran yang Mampet

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Baju Lebaran Warna Pink Satin, Feminin dan Elegan

Ini Rekomendasi Baju Lebaran Warna Pink Satin, Feminin dan Elegan

PARAPUAN
Dapat Harga Murah, Begini Tips Belanja Baju Lebaran di Tanah Abang

Dapat Harga Murah, Begini Tips Belanja Baju Lebaran di Tanah Abang

PARAPUAN
Sentosa Sensoryscape, Taman Sensori Unik yang Jadi Wisata Baru di Singapura

Sentosa Sensoryscape, Taman Sensori Unik yang Jadi Wisata Baru di Singapura

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Mukena Jumbo agar Leluasa saat Salat, Bisa untuk Tubuh Plus Size

Ini Rekomendasi Mukena Jumbo agar Leluasa saat Salat, Bisa untuk Tubuh Plus Size

PARAPUAN
Sinopsis Series Shogun yang Terinspirasi dari Kisah Nyata Jepang Zaman Dulu

Sinopsis Series Shogun yang Terinspirasi dari Kisah Nyata Jepang Zaman Dulu

PARAPUAN
ID-Networkers Berikan Pelatihan dan Sertifikasi IT dengan Materi Berstandar Internasional

ID-Networkers Berikan Pelatihan dan Sertifikasi IT dengan Materi Berstandar Internasional

PARAPUAN
Wifi Tersambung Tapi Tidak Bisa Akses Internet? Begini Solusinya

Wifi Tersambung Tapi Tidak Bisa Akses Internet? Begini Solusinya

PARAPUAN
Bahas Finansial Pasutri Muda, Ini Sinopsis Series Keluarga Hitung-Hitungan

Bahas Finansial Pasutri Muda, Ini Sinopsis Series Keluarga Hitung-Hitungan

PARAPUAN
Pijakbumi, Brand Sepatu Lokal yang Gunakan Material Ramah Lingkungan

Pijakbumi, Brand Sepatu Lokal yang Gunakan Material Ramah Lingkungan

PARAPUAN
Sinopsis Film Poor Things yang Dibintangi Emma Stone, Raih Banyak Penghargaan Oscar 2024

Sinopsis Film Poor Things yang Dibintangi Emma Stone, Raih Banyak Penghargaan Oscar 2024

PARAPUAN
Ramah Lingkungan, Brand Perhiasan asal Medan Ini Gunakan Material Daur Ulang

Ramah Lingkungan, Brand Perhiasan asal Medan Ini Gunakan Material Daur Ulang

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com