Parapuan.co - Saat ini terdapat 11 varian virus SARS-CoV-2 yang sedang dipantau WHO.
Salah satu varian ini, varian delta atau juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.617.2.
Varian Delta pertama kali diidentifikasi di India pada Desember 2020 dan dengan cepat menjadi varian paling umum di negara tersebut.
Ini telah menunjukkan peningkatan transmisi 40-60%, dibandingkan dengan varian alfa dominan sebelumnya.
Mengutip dari Medical News Today, otoritas kesehatan meningkatkan kekhawatiran bahwa varian tersebut mungkin memiliki peningkatan kemampuan untuk menularkan.
Tetapi mereka juga mencatat bahwa penularan varian ini kemungkinan mirip dengan varian delta yang sudah ada sebelumnya.
Baca Juga: Tempat Tidur RS Rujukan Covid19 Jakarta Mulai Kosong, Tetap Waspada Varian Delta!
Sementara itu, para peneliti baru-baru ini mengidentifikasi varian lain yaitu varian Delta Plus, yang juga dikenal sebagai B.1.617.2.1 atau AY.1.
Varian Delta Plus adalah turunan dari varian delta, dengan satu-satunya perbedaan yang diketahui adalah mutasi tambahan, K417N, pada protein lonjakan virus, protein yang memungkinkannya menginfeksi sel-sel sehat.
Mutasi ini juga ditemukan pada varian beta dan gamma, yang pertama kali diidentifikasi oleh peneliti di Afrika Selatan dan Brasil.
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR